Network
JURNALACEH.COM- Di tengah gebyar demokrasi yang menyertai proses Pemilihan Umum 2024, Kabupaten Pidie, Aceh, dihantui oleh tragedi yang menyisakan duka. Dua anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) meregang nyawa tak lama sebelum pemungutan suara dilakukan. Kabar ini mengejutkan dan menjadi sorotan utama di berbagai lapisan masyarakat.
Dikutip dari aceh.antaranews.com, menurut Komisioner Komisi Independen Pemilihan (KIP) Pidie, Edi Kurniawan, "Iya benar, dua anggota KPPS meninggal, untuk penyebab pasti meninggalnya kami belum ketahui." Informasi ini mengguncang publik, mengundang keprihatinan atas kejadian yang tak terduga.
Yusrijal, Ketua KPPS Kelurahan/Gampong Mane, yang bertugas di TPS 8 Kecamatan Mane, dan Abdurahman, anggota KPPS Gampong Barieh yang ditugaskan di TPS 2 Kecamatan Mutiara
Baca Juga: Lagi Hits! Trend Fashion ke TPS di Pemilu 2024: Inspirasi Outfit yang Tepat untuk Coblos Pilihanmu
Kehilangan kedua petugas KPPS ini menimbulkan pertanyaan tentang kelanjutan proses pemungutan suara. Namun, KIP Pidie segera merespons dengan menunjuk pengganti dari tokoh masyarakat setempat. Proses penggantian ini dilakukan dengan memastikan pengganti tersebut memenuhi persyaratan yang ditetapkan.
Namun, tragedi ini juga membawa tanda tanya tentang nasib santunan atau biaya perlindungan bagi keluarga yang ditinggalkan. Meskipun KIP Pidie masih dalam pembahasan dengan pihak BPJS terkait masalah ini, belum ada keputusan yang diambil hingga saat ini.
Sebelumnya, semua petugas KPPS telah diminta untuk mengisi data BPJS, termasuk riwayat kesehatan dan detail lainnya. Namun, detail tentang santunan yang akan diterima masih belum jelas.
Baca Juga: Wajib Tau! Aturan dan Larangan-Larangan Selama Masa Tenang Kampanye Pemilu 2024
"Semua telah didata, tapi untuk rincian santunan yang didapatkan belum jelas berapa. Untuk jumlah keseluruhan KPPS di Kabupaten Pidie sebanyak 9842 orang," tambah Edi Kurniawan.
Apa itu KPPS dalam Pemilu?
