Golkar Puji Konsep dan Anggaran di Era Bupati Akmal, Tapi...

- 30 Juni 2022, 00:23 WIB
Ketua DPD II Partai Golkar Abdya Agusri Samhadi
Ketua DPD II Partai Golkar Abdya Agusri Samhadi /Golkar Abdya/

JURNALACEH.COM - Praktis, tersisa kurang dari 2 bulan lagi Bupati Akmal Ibrahim menjabat. Ini adalah periode kedua mantan Redaktur Pelaksana Harian Serambi Indonesia memimpin Aceh Barat Daya (Abdya). Golkar memberi beberapa catatan.

Untuk diketahui, Golkar Abdya memang bukan bagian dari partai pendukung Akmal saat Pilkada 2017 lalu.

Tapi dalam perjalanannya, Golkar juga tidak memposisikan diri sebagai oposisi atau lawan pemerintah. Banyak program Bupati Abdya itu didukung dan dipuji.

Baca Juga: KPU Bocorkan Strategi Komunikasi Publik di Pemilu 2024: Counter Isu Hingga Press Tour


Salah satunya sektor pertanian. Ketua DPD II Partai Golkar Aceh Barat Daya Agusri Samhadi menilai konsep dan anggaran di sektor ini cukup bagus selama Akmal menjabat.

Apalagi, sektor pertanian adalah program andalan Akmal sejak periode pertama. Program ini pula yang dijual ke konstituennya saat kampanye.

"Dari segi konsepsi program (pertanian) sangat lumayan bagus," kata Agusri, di Blang Pidie, Selasa, 28 Juni 2020.

Baca Juga: Harga Cabe di Abdya Semakin Pedas, Dari Harga Rp100 Ribu Naik Menjadi Rp120 Ribu Perkilo

Tapi, dalam pelaksanaannya ia melihat ada sejumlah kendala. Persoalan Sumber Daya Manusia (SDM) dan alat-alat pertanian adalah salah duanya.

Alat pertanian seperti traktor dan mesin potong padi belakangan ini banyak yang rusak. Sehingga saat memasuki musim tanam serentak atau panen tiba alat-alat tersebut tidak bisa meng-cover secara maksimal lahan yang ada di Abdya.

Akibatnya, banyak petani mengeluhkan telat panen hingga telat tanam. "Kalau kebijakan anggaran sangat bagus untuk pertanian," sebutnya.

Baca Juga: Jokowi Sedih Lihat Bangunan Rusak Akibat Perang di Ukraina

Catatan lainnya adalah kemampuan anak buah Akmal atau aparaturnya dalam menerjemahkan kebijakan. Di sini, SDM yang unggul yang mengisi pos-pos jabatan di pemerintahan sangat menentukan.

"Mereka harus mampu menerjemahkan kemauan kepala daerah itu apa, kepala daerah minta A, yang mengimplementasi kan kawan-kawan di dinas, kepala daerah tidak mungkin sedetil-detilnya," tuturnya.

Ia juga menyayangkan kurangnya perhatian pemerintah kepada UMKM. Padahal ekonomi di kabupaten breuh sigupai ini banyak ditopang oleh mereka.

Baca Juga: Polres Abdya Ringkus Pengedar Narkotika Jenis Ganja

"Mungkin di UMKM agak sedikit berkurang. Karena bagaimanapun ekonomi Abdya banyak ditopang oleh pedagang. Menurut penilaian kami, kita belum cukup memihak kepada mereka pelaku usaha kecil,"  pungkasnya.

Editor: Ade Alkausar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah