Network
JURNALACEH.COM - Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) memiliki banyak sekali makanan khasnya, yang mana salah satunya yang sedang hits saat ini adalah Mie Kocok Abdya. Mie kocok ini setiap harinya laris manis dibeli baik masyarakat lokal maupun para pengunjung yang datang.
Mie yang berwarna kuning putiu ini dimasak dengan menggunakan adonan berupa gayung dari aluminium bertangkai kayu. Lalu, mie tersebut dikocok-kocok selama beberapa detik dalam air mendidih sebelum disajikan kepads pelanggan.
Memang disetiap daerah banyak kita jumpai menu yang satu ini, namun kalau mie kocok abdya ini memiliki cita rasa uang sangat khas yang berbeda dengan mie kocok lainnya, ketika berbicara tetang mie kocok Abdya tidak bisa dipisahkan dari kisah almarhum Said Idrus.
Baca Juga: Seru Abis! 6 Wisata Bondowoso Ini Menyajikan View Super Keren, Pengunjung Pasti Betah
Sekitar tahun 1960, Said Idrus pernah merantau ke negeri cina membuka warung di deretan pertokoaan kontruksi kayu di Jalan Selamat, Kota Blangpidie. Toko itu kemudian diberi nama 'toko muslim' yang selain menyediakan kopi, namun juga menyediakan mi kuning dan mi putih yang dikenal dengan sebutan mi kocok.
Pada era 60-an Abdya yang saat itu merupakan bagian dari Kabupaten Aceh Selatan terdapat tiga warung yang menyediakan mie kocok ini, Warung Muslim, Warung Sayangan dan Warung Japaris. Dua lainnya milik warga Tionghoa. Warung Muslim milik Said Idrus terus berkembang. Bahkan, membuka cabang di Losmen Muslim, Jalan At-Taqwa, Blangpidie.
Lalu, warung tersebut dikelola oleh salah seorang putra Said Idrus bernama Said Tantawi. Mi kocok Warung Muslim yang berada di lantai dasar Losmen Muslim, masih bertahan hingga saat ini.
Baca Juga: Kampung Korea Bandung, Wisata Unik Kekinian Lebaran 2023 Yang Harus Kamu Kunjungi!
