Pada kesempatan ini, Almuniza juga mengajak masyarakat Aceh terutama generasi muda untuk melawat Museum Aceh agar dapat memahami sejarah dengan lebih dalam dan mengenal peradaban zaman dulu.
"Kenali sejarah agar tidak salah melangkah, itu adalah salah satu tagline yang kita gelorakan untuk Museum Aceh. Saya tunggu kehadiran teman-teman, Insya Allah akan mendapatkan ilmu dan wawasan yang lebih baik," ujar Almuniza.
Pada saat yang sama, kurator Museum Lampung, Medagiri mengungkapkan bahwa mereka memamerkan enam koleksi filologi peradaban sejarah Lampung yang naskahnya ditulis menggunakan aksara Had Lampung di atas bahan kulit kayu halim.
"Koleksi diperkirakan berasal dari abad ke-17 diketahui karena bertuliskan aksara Lampung kuno yang pada waktu itu sudah punah," tutup Medagiri.***
Update berita dan artikel menarik lainnya di Google News