China Meminta Penjajah Israel untuk Berhenti Menyerang Rafah

- 29 Mei 2024, 13:00 WIB
Rafah, 26 Mei 2024.
Rafah, 26 Mei 2024. /REUTERS/Reuters TV/

JURNALACEH.COM - Pemerintah China menyerukan Penjajah Israel untuk menghentikan operasi militer di Rafah, tempat perlindungan bagi lebih dari satu juta warga Palestina di Gaza, menurut keputusan Mahkamah Internasional (ICJ).

"Kami meminta semua pihak untuk melindungi warga sipil dan fasilitas sipil, dan sangat mendesak Penjajah Israel untuk memperhatikan seruan komunitas internasional dan menghentikan serangan terhadap Rafah," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning, kepada media di Beijing, Selasa 28 Mei 2024, seperti dilansir Antaranews.com.

Pada hari Minggu, 26 Mei, Israel menyerang sebuah kamp di timur laut Rafah, menewaskan sedikitnya 40 orang dan melukai puluhan orang, termasuk anak-anak, menurut Dinas Badan Pertahanan Sipil Palestina.

Perdana Menteri Penjajah Israel Benjamin Netanyahu mengatakan serangan udara di kamp pengungsi adalah "insiden tragis" dan menambahkan bahwa penyelidikan sedang dilakukan. China sangat prihatin dengan aktivitas militer Penjajah Israel di Rafah.

"Kami mencatat bahwa Mahkamah Internasional PBB untuk ketiga kalinya telah mengeluarkan perintah mengenai tindakan sementara terhadap konflik Palestina-Israel dan untuk pertama kalinya secara eksplisit meminta penghentian serangan militer di wilayah tersebut," tambah Mao Ning.

Hal ini mencerminkan konsensus global dan seruan kuat untuk segera melakukan gencatan senjata, melindungi warga sipil, dan memitigasi krisis kemanusiaan.

"Langkah-langkah sementara yang relevan harus diterapkan secara efektif sesegera mungkin. Posisi China dalam konflik Palestina-Israel konsisten dan jelas. Kami menentang pelanggaran hukum humaniter internasional," tegas Mao Ning.

Menurut Mao Ning, komunitas internasional harus bekerja sama untuk meringankan dan mengakhiri krisis kemanusiaan di Gaza.

Mahkamah Internasional pada hari Jumat, 24 Mei, memerintahkan Israel untuk menghentikan operasi militer di Rafah dan memastikan akses tanpa hambatan ke daerah tersebut untuk melakukan misi pencarian dan memahami realitas tuduhan genosida serta bantuan kemanusiaan.

Halaman:

Editor: Cut Ricky Firsta Rijaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah