Pakar Bicara Soal Bahaya Mikroplastik Bagi Kesehatan, Tapi Kenapa Belum Ada Negara Yang Mengaturnya?

- 18 Juni 2022, 16:43 WIB
Ilustrasi galon guna ulang.
Ilustrasi galon guna ulang. /Antara/Anis Efizudin/

 

“Saat ini, penelitian mikroplastik ini baru ada pada tahap 1 dan 2, itupun masih banyak tantangannya. Jadi belum sampai kepada uji terhadap manusianya,” jelasnya di webinar bertajuk “Mengenal Mikroplastik dan Dampaknya pada Lingkungan & Kesehatan” yang diselenggarakan oleh Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta, Kamis (16/6).

 Baca Juga: Alasan PDIP Larang Ganjar cs Nginap di Hotel, Hanya Boleh di Mes Sekolah Partai

Karena itu, terkait sudah berlimpahnya artikel yang bicara mengenai deteksi keberadaan mikro plastik di banyak produk, dia menilai semua itu tetap harus dikaji lebih jauh.

 

“Jadi, akan masih sangat sulit untuk melakukan penetapan standar aman dari mikroplastik itu.  Seluruh dunia juga masih mengalami hal yang sama,” tegasnya.

 

Peneliti Pusat Riset Kimia Maju Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Andreas, juga menyampaikan hal yang sama. Dia juga menyampaikan sampai sekarang belum ada regulasi yang mengatur standar terkait dengan jumlah mikroplastik dalam satu produk pangan olahan.

Baca Juga: PNA Kubu Irwandi Nilai Sah-sah Saja Tiyong Pindah Ke NasDem, Tapi...

“Karena, kalau dihitung sebagai jumlah itu tidak fair. Hal itu disebabkan dalam ada produk itu yang mungkin ada serpihan mikroplastiknya kecil-kecil dan jumlahnya 10, sedangkan produk lain serpihannya cuma satu tapi panjang. Itu kan tidak fair kalau dihitung dari jumlah mikro plastiknya. Jadi, tidak fair juga kalau jumlah itu dijadikan patokan,” ucapnya.

Halaman:

Editor: Ade Alkausar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x