Di Tengah Ketidakpastian Global, Bank Indonesia Proyeksi Ekonomi Aceh Tumbuh 4,78 Persen pada 2024

30 November 2023, 21:37 WIB
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan sambutan pada Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2023 di kantor BI, Jakarta, Rabu 29 November 2023/Anataranews /

JURNALACEH.COM– Di tengah ketidakstabilan geopolitik global hingga ancaman perubahan iklim, Bank Indonesia (BI) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Aceh pada 2024 antara 4,28 hingga 4,78 secara year-on-year (yoy).

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Aceh, Prabu Dewanto mengatakan bahwa memasuki tahun 2024, tantangan dan potensi risiko seperti fragmentasi geopolitik yang terus berkelanjutan, ancaman perubahan iklim dan ketidakpastian pasar keuangan serta berbagai tantangan lainnya yang masih berdampak terhadap perekonomian Aceh.

“Akan tetapi melalui sinergiuitas berbagai pihak, Bank Indonesia optimis pertumbuhan ekonomi Aceh akan tetap tinggi pada 2024 dengan berada pada kisaran 4,28-4,78 persen,” ungkap Prabu.

Baca Juga: Harga Emas Jatuh di Level Terendah Setelah Data Ekonomi AS Lebih Baik dari Perkiraan

Prabu menjelaskan bahwa pada triwulan III 2023, pertumbuhan ekonomi Aceh tercatat sebesar 3,76 persen (yoy). Angka tersebut mengalami sedikit perlambatan dibandingkan dengan triwulan II 4,37 persen (yoy).

“Namun diperkirakan (ekonomi Aceh) terus bertumbuh pada kisaran 4,03-4,53 persen pada 2023,” ucapnya.

Prabu juga menyampaikan bahwa, untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi Aceh secara continue tentunya diperlukan dorongan bersama-sama dari semua pihak melalui hilirisasi sektor pertanian yang menjadi penyumbang paling dominan pertumbuhan ekonomi Aceh.

Baca Juga: Menparekraf Prediksi Nilai Ekonomi Libur Idul Adha Sentuh Rp5 Triliun

“Kemudian peningkatan kualitas promosi dan kegiatan atraksi pariwisata, mendorong investasi di sektor potensial dan akselerasi pengembangan UMKM dan ekonomi syariah,” ujarnya.

Menurtnya, Bank Indonesia bersama unsur terkait di tingkat provinsi dan kabupaten/ kota secra konsisten terus mendorong pengembangan sektor UMKM.

“Terutama pada sektor yang berkaitan dengan pangan strategis, potensial ekspor, kelompok sub sistem dan pendukung pariwisata,” katanya.

Baca Juga: Tantangan dan Peluang Perbankan Aceh dalam Pengembangan Ekonomi Daerah

Oleh sebab itu, Bank Indonesia sangat berharap arah kebijakan pembangunan Aceh kedepan lebih berfokus kepada kegiatan pengembangan hilirisasi, akselerasi digitasi daerah, pengembangan ekonomi syariah dan tentunya UMKM untuk inklusi ekonomi, serta akselerasi kegiatan pariwisata sebagai sektor potensial di Aceh.

“Aceh dari dulu sudah menjadi pintu gerbang ekonomi Indonesia, harusnya kita bisa berbangga diri dan bisa mewujudkan ekonomi Aceh lebih baik lagi dan dapat berkontribusi lebih banyak lagi untuk perekonomian nasional,” pungkasnya.***

Editor: Farhan Nurhadi

Tags

Terkini

Terpopuler