JURNALACEH PRMN - Roundup berita hari ini seputar kabar fenomena sebelum meletus Gunung Semeru, di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur pada Sabtu, 4 Desember 2021.
Gunung Semeru meletus membuat masyarakat panik dan berlarian menyelamatkan diri.
Sebelum meletusnya Gunung Semeru, ada fenomena yang terjadi sepert aliran air berubah warna.
Baca Juga: Tidak ada Uang Salah Satu Penyebab Masalah Kesehatan Mental
Baca Juga: Umrah 2022, Kemenag masih Menunggu Informasi terkini terkait Omicron yang terdeteksi di Arab Saudi
Baca Juga: Ngeri! Robot Ukuran Mini dapat Berkembang Biak dan Mampu Berproduksi
Tidak lama terjadi tanda-tanda tersebut, terjadi letusan besar Gunung Semeru membuat warga berlarian menghindari erupsi gunung setinggi 3.676 meter itu.
Berdasarkan laporan terbaru, terdapat satu korban meninggal dunia dan lebih dari 40 orang yang mengalami luka bakar akibat lahar panas dan abu vulkanik Gunung Semeru.
Wakil Bupati Lumajang Indah Masdar, menyebut sebanyak 10 orang belum bisa dievakuasi dari Dusun Curah Kobokan, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang.
''Masih ada sekitar 10 orang yang masih belum bisa dievakuasi, karena lokasinya agak sulit. Evakuasi lamban karena mobil tidak bisa masuk ke lokasi karena lumpur setinggi sampai lutut kaki,'' kata Indah, sebagaimana dikutip Jurnalaceh.com dari artikel berita dari Pikiran-rakyat.com yang berjudul, ''Roundup: Ganasnya Letusan Gunung Semeru, Jembatan Nasional Terputus hingga Ramalan Terbelahnya Pulau Jawa''.
Tidak hanya soal warga yang terdampak erupsi Gunung Semeru, sejumlah infrastruktur penghubung Lumajang dengan kota atau kabupaten sekitar juga terdampak.
Salah satunya Jembatan Gladak Perak, penghubung jalan nasional Kabupaten Malang dan Lumajang yang dilaporkan terputus akibat diterjang lahar dingin Gunung Semeru.
Polda Jawa Timur pun memberlakukan rekayasa lalu lintas akibat dampak dari letusan Gunung Semeru tersebut.
Kendaraan dari wilayah Kabupaten Malang yang akan menuju Lumajang harus putar balik di depan kantor Polsek Ampelgading yang terletak di Jalan Raya Tirtomarto, Kecamatan Ampelgading.
Arus lalu lintas di Jalan Raya Lumajang menuju Malang juga telah dialihkan ke Probolinggo sebagai dampak terputusnya jembatan sepanjang 100 meter tersebut.
BPBD Provinsi Jawa Timur (Jatim) pun mengimbau warga untuk tidak berada di sekitar sungai yang berhulu di Gunung Semeru.
''Dihimbau menjauhi daerah sekitar sungai yang berhulu di Gunung Semeru,'' kata Budi Santosa, Kepala BPBD Provinsi Jatim dalam keterangan tertulisnya.
Sebelum meletus, warga sudah melihat tanda-tanda aneh di sepanjang sungai yang berhulu di Gunung Semeru.
Air yang tadinya mengalir jernih tiba-tiba berubah kecokelatan dan mendadak debit meninggi.
Meski ada fenomena tersebut, warga belum menyadari akan adanya letusan besar dari Gunung Semeru.
Akan tetapi setelah melihat keanehan tersebut, warga mulai merasakan gempa kecil yang tak lama kemudian suara dentuman terdengar.
Raja Kerajaan Kediri pada abad ke-12 itu meramal Pulau Jawa yang akan terbelah menjadi dua.
Namun ramalan Jayabaya tersebut mengungkap dampak yang diakibatkan oleh letusan Gunung Slamet bukan Gunung Semeru.***(M Bayu Pratama /pikiran-rakyar)