BMKG Peringatkan Masyarakat untuk Waspada di Sejumlah Kepulauan Indonesia

- 26 Desember 2021, 12:20 WIB
Ilustrasi Peringatan dari BMKG mengenai  gelombang tinggi.
Ilustrasi Peringatan dari BMKG mengenai gelombang tinggi. /Pixabay/PDPhotos.

 


JURNALACEH - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika disingkat BMKG, sebelumnya bernama Badan Meteorologi dan Geofisika disingkat BMG.

BMKG merupakan Lembaga Pemerintah Non Kementrian di Indonesia yang mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika.

Dalam kewenangan, BMKG memberikan peringatan dini gelombang hingga sangat tinggi berpeluang terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia hari ini Sabtu, 25 Desember 2021 sampai dengan Minggu, 26 Desember 2021.

Baca Juga: Kesurupan dari Pandangan Medis, Psikiater, Hingga Upaya yang Harus Dilakukan

Dilansir Jurnalaceh.com dari artikel pikiran-rakyat.com yang terbit berjudul, ''Hati-Hati! BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Sangat Tinggi di Sejumlah Perairan di Indonesia'' Sabtu, 25 Desember 2021. Menurut laporan BMKG, pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari barat laut hingga timur laut dengan kecepatan angin berkisar 4 sampai 25 knot.

Sedangkan, di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari barat daya hingga barat laut dengan kecepatan angin berkisar 4 hingga 30 knot.

Kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan Wakatobi, Laut Banda, perairan Kepulauan Kai hingga Aru, perairan Kepulauan Tanimbar, dan Laut Arafuru.

Baca Juga: Aceh Siap Padukan Kurikulum Prototipe dengan Kurikulum Lokal

“Kondisi itu menyebabkan peningkatan gelombang setinggi 1,25–2,50 meter yang berpeluang terjadi di beberapa perairan. Seperti perairan barat Aceh, dan perairan barat Pulau," kata BMKG dalam siaran persnya kepada pewarta, Sabtu, 25 Desember 2021.

"Lanjut Simeulue–Lampung, Samudra Hindia barat Aceh–Kepulauan Mentawai, perairan Bengkulu–Enggano–barat Lampung, Samudra Hindia barat Sumatra, dan Selat Sunda bagian barat dan selatan," sambungnya.

Gelombang tinggi juga diperkirakan akan terjadi di perairan selatan Banten–Sumba, Samudra Hindia selatan Banten–NTT, Selat Bali–Lombok–Alas bagian selatan, dan perairan P Sawu–Kupang–P. Rotte.

Baca Juga: Menjelang Natal dan Tahun Baru 2022, BPOM Intemsif Pengawasan Pangan.

Berlanjut Selat Sumba bagian barat, Selat Sape bagian selatan–Laut Sawu–Selat Ombai, perairan utara dan selatan Flores, Laut Natuna utara, perairan utara Kep. Anambas–Kep. Natuna, perairan Kep. Selayar, Laut Flores, hingga perairan Bau Bau–Wakatobi.

Gelombang tinggi juga berpotensi terjadi di Laut Sulawesi bagian timur, perairan Kep. Sangihe–Kep. Talaud, perairan Bitung–Likupang–Kep. Sitaro, Laut Maluku, dan Laut Banda bagian utara.

Lalu, perairan selatan P. Buru–Seram, perairan Halmahera–Laut Halmahera, perairan Fakfak–Kaimana, perairan Amamapare, perairan utara Papua barat–Papua, perairan Kep. Sermata–Leti, perairan utara Kep. Kai–Aru, Samudra Pasifik utara Halmahera–Papua.

Kemudian, gelombang yang lebih tinggi kisaran 2,5 sampai 4 meter berpeluang terjadi di perairan Indonesia lainnya antara lain Laut Banda bagian selatan, perairan Kep. Babar hingga Tanimbar, serta perairan selatan Kepulauan Kai sampai Kepulauan Aru.

Terakhir, gelombang yang lebih tinggi kisaran 4 sampai dengan 6 meter berpeluang terjadi di perairan Indonesia, yaitu Laut Arafuru bagian tengah dan timur.

Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran.

"Untuk itu, BMKG selalu mengimbau masyarakat untuk selalu waspada, terutama bagi nelayan yang beraktivitas dengan moda transportasi seperti perahu nelayan, kapal tongkang, kapal ferry, dan kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar," katanya.

Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi pun diminta untuk selalu waspada.***(Ikbal Tawakal/pikiran-rakyat).

Editor: Erliandy, ST.

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x