Aceh Siap Padukan Kurikulum Prototipe dengan Kurikulum Lokal

- 26 Desember 2021, 00:11 WIB
Ilustrasi persiapan perpaduan Kurikulum Prototipe dengan Kurikulum Lokal.
Ilustrasi persiapan perpaduan Kurikulum Prototipe dengan Kurikulum Lokal. /pixabay

JURNALACEH - Di akhir tahun 2021, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melakukan sosialisasi kurikulum ke daerah-daerah untuk mengenalkan Kurikulum Prototipe.

Di Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh, sosialisasi Kurikulum Prototipe disambut dengan baik oleh pemerintah daerah dan organisasi profesi guru.

Penerapan Kurikulum Prototipe rencananya akan dipadukan dengan kurikulum lokal di Aceh.

Baca Juga: Menjelang Natal dan Tahun Baru 2022, BPOM Intemsif Pengawasan Pangan.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Besar, Silahuddin, mengatakan pemulihan pembelajaran di Kabupaten Aceh Besar menjadi salah satu prioritas pemerintah daerahnya.

Sebagaimana dilansir Jurnalaceh.com dari situs Kemendikbud, Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Besar juga telah berdiskusi dengan berbagai pemangku kepentingan untuk mencari solusi terbaik dari kehilangan pembelajaran learning loss siswa di masa pandemi Covid-19.

Beberapa pemangku kepentingan tersebut antara lain LPMP (Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan), Majelis Pendidikan Daerah (MPD), dan Majelis Syariat Islam.

Baca Juga: Surat Edaran Mendagri, Perihal Pencegahan dan Penanggulangan Varian Omicron

''Kami duduk bersama tentang bagaimana format pendidikan di masa pandemi ini, sehingga disusunlah kurikulum lokal . Kami juga sudah duduk dengan semua kepala sekolah. Jadi kami segera bergerak cepat karena kami sudah sangat tertinggal,'' katanya.

Lanjut Ia, ''Kemudian kementerian juga sudah memberikan peluang untuk memilih tiga opsi kurikulum tadi (Kurikulum 2013, Kurikulum Darurat, dan Kurikulum Prototipe). Jadi kita akan memilih, memutuskan, dan melaksanakan. Kita ingin bergerak cepat,” ujar Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Besar, Silahuddin, saat kegiatan Sosialisasi Buku dan Kurikulum dalam rangka Pemulihan Pembelajaran, di kantor LPMP Aceh, Selasa (21/12/2021).

Ia juga menyatakan dukungannya terhadap Kurikulum Prototipe yang akan diterapkan secara bertahap untuk mendorong pemulihan pembelajaran.

Baca Juga: Sebuah Penelitian Menemukan Infeksi Kulit Penyebab Demam Rematik

Menurutnya, tidak ada pemaksaaan dalam penerapan Kurikulum Prototipe karena akan diterapkan sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan sekolah.

Kurikulum Prototipe akan memberikan efek yang positif kepada guru dan peserta didik dengan penerapan yang bertahap.

“Jadi tidak ada beban, ada merdeka belajar, ada kebebasan berpikir, berbuat, dan bertindak, sehingga para guru dan pemangku kepentingan di sekolah bisa menyiapkan diri dari sekarang dengan mapan,” kata Silahuddin.

Baca Juga: UNESCO: Seni Bordir Palestina, dalam Daftar Representatif Warisan Budaya Takbenda Kemanusiaan.

Ia menuturkan, Penerapan Kurikulum Prototipe di Kabupaten Aceh Besar akan dipadukan dengan kurikulum lokal yang berisi tentang kearifan lokal dan kekhasan daerah Aceh. Silahuddin mengatakan, di Aceh berlaku syariat Islam yang identik dengan pilar keislaman.

Pembiasaan kegiatan keagamaan akan diterapkan di sekolah, seperti salat berjamaah, membaca Alquran, kegiatan tahfiz Alquran, hingga memasukkan kurikulum lokal ke dalam ekstrakurikuler dengan muatan pendidikan karakter.

Menurutnya, pendidikan keagamaan dalam kurikulum lokal di Aceh sejalan dengan Profil Pelajar Pancasila dari Kemendikbudristek, yakni beriman, bertakwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia, serta berkebinekaan global.

Baca Juga: Fasilitas Karantina Covid-19, Hampir Penuh terpusat di Wisma Atlet Pademangan dan Rumah Susun Pasar Rumput

“Kita adopsi juga dari Profil Pelajar Pancasila, salah satunya kebinekaan. Jadi sekarang kita ajari anak-anak kalau kita harus saling menghargai, bahwa setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan. Jadi kurikulum ini akan kita padukan. Ada kurikulum nasional, agama, dan kearifan lokal. Itu yang kita rencanakan,” tutur Silahuddin.

Dalam kesempatan yang sama, Pelaksana Tugas Kepala Pusat Perbukuan Kemendikbudristek, Supriyatno, mengatakan Kurikulum Prototipe diberikan sebagai opsi tambahan bagi satuan pendidikan untuk melakukan pemulihan pembelajaran selama 2022-2024.

Dalam pengembangan Kurikulum Prototipe, Kemendikbudristek melakukan penyusunan dan pengembangan struktur kurikulum, capaian pembelajaran, prinsip pembelajaran, hingga asesmen.

Namun dalam penerapannya, satuan pendidikan diberikan otoritas atau keleluasaan dalam mencapai capaian pembelajaran di tiap fase.

Dengan begitu, ujar Supriyatno, operasional pada Kurikulum Prototipe bisa dikembangkan sesuai dengan kesiapan dan karakteristik di satuan pendidikan.

Halaman:

Editor: Erliandy, ST.

Sumber: Kemendikbud


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x