Network
JurnalAceh.com- Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) baru saja jadian pada Sabtu malam (18/6/2022) atau malam Minggu lalu. Koalisi dua partai ini sudah cukup syarat untuk mengajukan capres/cawapres. Tapi, duet partai yang dinahkodai Prabowo-Cak Imin ini dinilai prematur dan potesial bubar.
Sebelum jadian dengan Gerindra, PKB sebetulnya sudah menjalin koalisi dengan PKS. Namun koalisi ini tak cukup syarat ambang batas presidential threshold (PT) 20 persen. Karena jumlah kursi kedua partai di parlemen, kecil. Hingga koalisi ini dinamakan koalisi Semut Merah.
Tak berselang lama, Ketum PKB Muhaimin Iskandar malah main ke rumah Ketum Gerindra Prabowo Subianto di Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Baca Juga: Usai Sindir Iwan Bule, Bintang Emon Diajak Ketemuan, Netizen: Ngeri-ngeri Sedap!
Pulang-pulang, mereka sudah jadian. Mereka sepakat bilin koalisi baru dengan nama Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya.
Peneliti Indikator Politik Indonesia Bawono Kumoro menilai dari sisi Parlementary Threshold (PT) dan ceruk basis pemilih, Gerindra dan PKB cukup komplit. Keduanya bisa saling melengkapi.
"Dari ceruk pemilih, koalisi kedua partai ini dapat melengkapi Prabowo Subianto dengan mengambil basis pemilih NU dan pemilih di Jawa Timur," hitung Bawono dalam keterangannya, Minggu (19/6/2022).
Baca Juga: Gerindra dan PKB Sepakat Bikin Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya, Bagaimana Nasib Semut Merah?
Kendati demikian, koalisi ini diperkirakan masih belum matang. Bawono melihat kedua partai masih dalam tahap window shopping mencari cawapres bagi Prabowo.
Meskipun selama ini, Prabowo kerap dipersepsikan oleh sejumlah pihak akan berpasangan dengan Puan Maharani.
