Maulid Nabi Menurut Muhammadiyah, Pandangan PWM Jateng ini Cerdas dan Meneduhkan

- 15 Oktober 2022, 16:00 WIB
Maulid Nabi Muhammad SAW menurut Muhammadiyah
Maulid Nabi Muhammad SAW menurut Muhammadiyah /edit Jurnal Aceh/muhammadiyah.or.id

JURNALACEH.COM - Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah Tafsir punya jawaban yang mendasar dalam menyikapi pro-kontra perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Hal itu disampaikan Tafsir dalam pengajian Umum PP Muhammadiyah yang disiarkan secara online.

Dalam paparannya, ia tak ujug-ujug menyebut peringatan Maulid Nabi sebagai bid'ah. Sebelum masuk ke pembahasan Maulid Nabi, ia mula-mula menjelaskan tentang syariat.

Baca Juga: Bingkisan Maulid Nabi ini Bikin Para Undangan Tersenyum Lebar: Tak Cuma Buah-buahan Tapi juga Buket Uang

Menurutnya, setiap syariat akan menghasilkan fiqih dan budaya keagamaan. Fenomena itu sebutnya tidak hanya melanda Islam, tapi semua agama.

Menurutnya, budaya keberagamaan memiliki kaitan dengan fikih. Jika dalam urusan fiqh terdapat perbedaan, maka budaya keagamaan tentu memiliki lebih banyak keberagaman.

Ruang dan tempat, jelas Tafsir, sangat berpengaruh dalam pandangan atau produk fikih, terlebih dalam budaya keagamaan.

Baca Juga: Teks Contoh Pidato Maulid Nabi Muhammad SAW dalam Bahasa Jawa

“Itulah maka akan ada sedemikian ragam yang akan muncul budaya keagamaan di tengah-tengah kita sebagai ekspresi dalam beragama, atau dalam mencintai agamanya," terang Tafsir, Jumat, 14 Oktober 2022 seperti dilansir laman muhammadiyah.or.id.

Dalam konteks masyarakat Islam, hari besar dapat dibedakan menjadi dua. Pertama hari besar secara syariat, kedua hari besar secara budaya.

Halaman:

Editor: Ade Alkausar


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah