Kisah inspiratif Nabi Hud dan Kaum ‘Ad

- 6 November 2022, 16:33 WIB
 Ilustrasi referensi naskah khutbah Jumat.
Ilustrasi referensi naskah khutbah Jumat. /Pixabay/SuzyT/

Baca Juga: Apakah dengan Memakai STB Harus Pakai Antena Digital lagi? Ini Penjelasannya

Dalam hal ini Allah sudah menjelaskan dalam Alquran bahwa Allah sangat membenci orang- orang yang menyombongkan diri. Dalam penafsirannya pula, Sayid Quthb menjelaskan bahwa nikmat-nikmat Allah yang diberikan kepada kaum ‘Ad sangat banyak, dan memberi isyarat kepada mereka untuk senantiasa mensyukurinya dengan cara menjaga perintah-perintah Allah supaya mendapat keberuntungan di dunia dan akhirat. Namun, kaum Ad justru semakin sombong dan acuh terhadap nasihat-nasihat yang disampaikan Nabi Hud.

Oleh sebab itu hiduplah kesombongan dalam diri kaum Ad dan menentang ajaran-ajaran yang disampaikan oleh Nabi Hud.

Jika dikontekstualisasikan dengan kondisi saat ini, sifat sombong yang dimiliki kaum Ad tersebut merugikan banyak pihak, diri sendiri maupun orang disekitar kita, sifat sombong terjadi karena merasa memiliki kelebihan.

Jika dilihat bahwa bentuk kesombongsn pada zaman dahulu dan zaman saat ini tidaklah jauh berbeda. Seiring berjalanya waktu munculah internet dan media sosial sebagai alat interkasi manusia tanpa batas, setiap masa pasti memiliki perubahan yang berbeda.

Baca Juga: Bentuk Fitnah Akhir Zaman

Dapat ditarik kesimpulan bahwa kita harus meninggalkan sifat sombong. yaitu sombong karena amal ibadah, sombong karena ilmu, sombong karena garis keturunan atau nasab, sombong karena kencantikan (good looking), sombong karena harta atau kekuatan.

Sebesar apapun kelebihan nikmat yang kita miliki jika dimanfaatkan dengan kesombongan sama saja Allah akan sangat mencela sifat tersebut.

Halaman:

Editor: Farhan Nurhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah