Isi perjanjian Bongaya, Ini yang Mendorong VOC Berdamai dengan Kesultanan Makassar

- 8 Desember 2022, 19:51 WIB
Ilustrasi Kerajaan.
Ilustrasi Kerajaan. /Pexels/Merlin Lightpainting/

JURNALACEH.COM- Perjanjian Bongaya adalah perjanjian damai yang mengakhiri konflik antara VOC dan Kesultanan Makassar (Gowa).

Pada tanggal 18 November 1667 dan ditandatangani kontrak antara Kesultanan Gowa yang diwakili oleh Sultan Hasanuddin dengan VOC di Bungaya.

Kesultanan Gowa diwakili oleh Sultan Hasanuddin dan VOC Laksamana Cornelis.

Dikutip dari situs resmi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Kerajaan Gowa merupakan pusat perekonomian para pedagang lokal dan asing.

Baca Juga: Terupdate ! Daftar TV Digital Murah Yang Bisa Netflix-an

Berlokasi strategis dan kaya akan potensi alam, Kerajaan Gowa merupakan salah satu negara maritim yang dominan.

Pembawa Islam yang terkenal ke Sulawesi Selatan adalah Dato'ri Bandang dan Sulaiman. Pada tahun 1605 M keduanya berhasil membuat pejabat tinggi kerajaan masuk Islam.

Kraeng Matoaya yang tadinya raja Gowa menjadi raja Makassar dan setelah masuk Islam diangkatlah Sultan Alaudin. Dia memerintah dari tahun 1593 hingga 1639 M.

Lalu, apa yang melatar belakangi perjanjian Bangaya?

Perjanjian Bongaya mengakhiri perang besar-besaran antara Kerajaan Gowa dan VOC. Alasan perang tersebut adalah monopoli rempah-rempah VOC yang berada di wilayah timur.

Baca Juga: Meninggal Dunia, Ini Sosok Lord Rangga Pimpinan Dunia Tatanan baru yang Penuh Kontroversi

Perlawanan Kerajaan Gowa terhadap VOC mencapai puncaknya pada masa pemerintahan Sultan Hasanuddin, putra Sultan Muhammad Said dan cucu Sultan Alauddin, pada tahun 1653-1669 M.

Selain Belanda, Sultan Gowa juga harus menghadapi Arung Palakka dari Soppeng-Bone pada tahun 1660 M.

Arung Palakka juga terlibat dalam sengketa VOC atas campur tangan VOC. Belakangan, Kerajaan Gowa tidak bisa lagi menghadapi pasukan VOC yang dilengkapi senjata canggih.

Sultan Hasanuddin terpaksa menandatangani Perjanjian Bongaya.

Begini isi perjanjian Bongaya antara VOC dan Kesultanan Makassar

Baca Juga: Lord Rangga Meninggal Dunia! Ini Kisah Singkat Hidup Lord Rangga, Mulai Dari Cerita Lucu Hingga Pilu

1. Makassar harus mengakui monopoli VOC

2. Luas wilayah Makassar hanya sebatas Goa saja

3. Makassar harus membayar pampasan perang

4. Hasanuddin harus mengakui Arung Palakka sebagai Raja Bone

5. Gowa tertutup bagi orang asing kecuali VOC

Setelah perjanjian ditandatangani, Sultan Hasanuddin mencoba kembali melawan VOC.

Pada awalnya VOC mengalami kekalahan, namun Hasanuddin dan tentaranya berhasil dipukul mundur dengan senjata lengkap.

Baca Juga: Daftar Harga TV Digital Termurah 2022, Mulai Rp 600 Ribuan

Pertahanan Sultan Hasanuddin runtuh ketika Benteng Somba Opu jatuh ke tangan Belanda.

Setelah runtuhnya kerajaan Gowa, Bone menjadi kerajaan terkuat di seluruh wilayah Sulawesi. ***

Editor: Farhan Nurhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x