Network
Lokasi museum ini berada di Jalan Mgr. Sugiyopranoto, Panjang Lor, Panjang, Ambarawa. Jam operasionalnya dibuka pukul 08.00 hingga 18.00 WIB, setiap hari. Harga tiket masuk hanya Rp 7.500 rupiah per orang.
3. Prasasti Plumpungan
Tempat wisata Salatiga prasasti plumpungan ini menjadi salah satu lokasi bersejarah. Tempatnya terletak di Desa plumpungan dan dapat dijangkau menggunakan angkutan Kota atau kendaraan pribadi.
Baca Juga: 3 Tempat Wisata di Sabang Terbaru, Dapat Memanjakan Mata lho!
Prasasti yang diperkirakan dibuat pada Tahun 750 Masehi itu, ditulis oleh seorang Citraleka, yang sekarang dikenal sebagai penulis atau pujangga, dibantu oleh beberapa pendeta atau resi dan ditulis dalam bahasa jawa kuno. Benda ini diperkirakan memiliki usia sekitar 1271 tahun.
Menurut informasi, proses awal dalam penulisan di atas batu ini adalah dengan menggunakan getah pada ujung daun mempelam, kemudian dipahatlah Aksara Jawa Kuno sehingga menjadi Prasasti Plumpungan.
Prasasti Plumpungan berisi informasi yang cukup lengkap di dalamnya. Salah satunya adalah alasan mengapa Desa Hampra diberikan status Perdikan 'dibebaskan dari pajak' saat itu, yaitu atas jasa masyarakat Desa tersebut dalam bidang keagamaan.
Baca Juga: Cozy Banget, 3 Wisata Terbaru di Aceh, Pas Dikunjungi Bersama Keluarga
Menurut keterangan dalam isi prasasti, penetapan ini juga menyebutkan kata candi di dalamnya. Lokasi berada di Jalan Plumpungan, RT.002/RW.001, Kauman Kidul, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga, Jawa Tengah. Jam operasional dibuka pukul 09.00 sampai 15.30 WIB.
Konon prasasti plumpungan tiang sejarah berdirinya Kota Salatiga. Prasasti ini berisi ketetapan hukum berupa pemberian status tanah perdikan untuk wilayah Salatiga oleh raja Bhanu dari kerajaan Mataram kuno.
Tempat yang menyimpan berbagai macam prasasti bersejarah dan sangat cocok dikunjungi oleh siswa atau mahasiswa untuk menambah pengetahuan.***
