Makna dan Hikmah Maulid Nabi Muhammad SAW

- 27 September 2023, 11:21 WIB
Ilustrasi/Sejarah Maulid Nabi Muhammad SAW Lengkap/freepik/
Ilustrasi/Sejarah Maulid Nabi Muhammad SAW Lengkap/freepik/ /

JURNALACEH.COM- Sebagai pembawa ajaran Islam, tercatat  sepanjang sejarah hidup Nabi Muhammad SAW, adalah seorang pemimpin hebat yang luar biasa dalam memberikan contoh besar bagi umatnya. Dalam konteks ini, Maulid harus dihadirkan secara jelas sebagai upaya untuk mengubah diri menjadi kesalehan umat.

Pada tanggal 12 Rabiul Awal 1445 H, bertepatan dengan tanggal 28 September 2023, seluruh umat Islam merayakan hari lahir Nabi Muhammad SAW yang tidak lain merupakan warisan peradaban Islam yang diwariskan secara turun temurun.

Dalam catatan sejarah, Maulid Nabi Muhammad SAW dimulai pada masa Kekhalifahan Fatimiyah di bawah kepemimpinan keturunan  Fatimah az-Zahrah, putri Muhammad.

Baca Juga: Ini Dia 10 Kata-kata Bijak Menyambut Maulid Nabi Muhammad 2023

Perayaan ini dilaksanakan menyusul permintaan panglima perang Saladin al-Ayyubi 1137 hingga 1193 M, kepada Khalifah untuk merayakan hari lahir Nabi Muhammad SAW.

Tujuannya adalah untuk mengembalikan semangat juang umat Islam dalam perjuangan membebaskan Masjid al-Aqsa di Palestina dari cengkraman Tentara Salib.

Hal ini kemudian menimbulkan dampak yang sangat besar berupa kebangkitan jihad umat Islam saat itu. Intinya merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW. merupakan bentuk upaya menghargai keteladanan Nabi Muhammad SAW dan sebagai penyebar ajaran Islam.

Baca Juga: Sejarah Maulid Nabi Muhammad SAW Lengkap, Simak Ulasan di Bawah ini!

Khususnya sebagai semangat baru yang membangun nilai-nilai profetik untuk mewujudkan masyarakat madani yang menjadi bagian dari demokrasi seperti toleransi, transparansi, non-kekerasan, kesetaraan gender, cinta lingkungan, pluralisme, keadilan sosial, ruang bebas berpartisipasi, dan humanisme.

Dalam tatanan sejarah antropologi sosial Islam, Nabi Muhammad SAW. dapat dilihat dan dipahami dalam dua aspek sosial yang berbeda dan saling melengkapi. Pertama, dari sudut pandang teologis-religius Nabi Muhammad SAW.

Dianggap dan dipahami sebagai gambaran Nabi dan Rasul terakhir dalam konsepsi Islam. Inilah kedudukan Nabi Muhammad SAW. sebagai sosok manusia sakral, mewakili Tuhan di dunia, bertugas membawa, mentransmisikan dan menerapkan segala bentuk pesan 'suci' dari Allah SWT kepada umat manusia universal.

Baca Juga: Sejarah Maulid Nabi Muhammad SAW Lengkap, Simak Ulasan di Bawah ini!

Kedua, dari sudut pandang sosial politik Nabi Muhammad SAW. dilihat dan dipahami sebagai politisi yang dapat dipercaya. Citra pribadi Nabi Muhammad SAW, identik dengan sosok pemimpin yang adil, egaliter, toleran, manusiawi, namun juga tidak diskriminatif dan hegemonik, yang kemudian mampu menertibkan masyarakat Arab. Bangsa Arab pada masa itu sudah maju menuju tatanan sosial yang sejahtera dan kedamaian.

Tentunya sudah saatnya kita mulai memahami dan memperingati Maulid secara lebih mendalam dan mendasar, agar tidak sekadar memahami dan memperingatinya  sebagai hari lahir Nabi dan Rasul terakhir yang dipenuhi dengan deretan rangkaian kanonisasi. hanya sekedar ritual simbolis Islam tetapi juga menjadikannya lahirnya seorang pemimpin.

Karena kita membutuhkan  pemimpin nasional yang mampu membangun kembali citra kepemimpinan dan masyarakat  yang ideal, egaliter, toleran, manusiawi dan tidak diskriminatif, seperti Nabi Muhammad SAW yang sudah bukan rahasia lagi, untuk seluruh umat manusia.

Baca Juga: Kenali Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Pertama Kali, Cek Disini!

Kontekstualisasi peringatan Maulid tidak lagi bisa dipahami hanya dari sudut pandang Islam saja, melainkan harus dipahami dari berbagai sudut pandang terkait segala permasalahan. Misalnya politik, budaya, ekonomi, agama dan lain sebagainya.***

Editor: Farhan Nurhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah