Masuk Tahun Pemilu, OJK Target Himpun Dana Pasar Modal Rp 175 Triliun

- 4 Desember 2023, 16:24 WIB
Sumber: Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi dalam acara Siswa TK Buka Perdagangan Saham, Calon Investor Masa Depan di Pasar Modal/Youtube/Otoritas Jasa Keuangan/
Sumber: Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi dalam acara Siswa TK Buka Perdagangan Saham, Calon Investor Masa Depan di Pasar Modal/Youtube/Otoritas Jasa Keuangan/ /

JURNALACEH.COM- Memasuki Tahun Pemilihan Umum (Pemilu), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan penghimpanan dana mencapai Rp175 triliun hingga Rp200 triliun.

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi mengatakan bahwa perkiraan pengimpunan dana tersebut sejalan dengan optimisme pada tahun mendatang, akan tetapi tetap dengan sikap konservatif sehingga target dana yang terhimpun di pasar modal tahun 2024 tetap sama dengan tahun 2023.

"Kami mengamati Bank Duni dan Dana Moneter Internasional merevisi ke bawah pertumbuhan ekonomi global dan Pemerintah Indonesia pada 2024 mempresiksikan pertumbuhan ekonomi nasional tumbuh 5,2%, sedikit dibawah 2023 dengan 5,3%," kata Inarno, pada Konferensi Pers Rapat Dewan Komisioner November, seperti dikutip dari Antaranews, Senin, 4 Desember 2023.

Baca Juga: OJK: Dana Terhimpun di Pasar Modal Pada Juni 2023 Senilai Rp184,13 Triliun

Inarno menambahkan bahwa penghimpunan dana di pasar modal periode 2023 sampai November masih relatif tinggi yakni Rp230,59 triliun dengan emiten baru sebanyak 74 emiten. Dimana realisasi tersebut sudah mencapai target 2023.

Secara lebih detail, penghimpunan dana di pasar modal sampai dengan bulan lalu bersumber dari 71 penawaran umum perdana atau Initial Public Offering (IPO) saham sebesar Rp52,99 triliun serta 21 penawaran umum terbatas (PUT) atau rights issue senilai Rp50,99 triliun.

Selanjutnya penghimpunan dana di pasar modal yang bersumber dari 11 penerbitan efek yang bersifat utang/ sukuk (EBUS) senilai Rp10,47 triliun dan 94 penawaran umum bersama (PUB) EBUS tahap I, II dan seterusnya senilai Rp116,14 triliun.

Baca Juga: Menangkan Kategori Media Terproduktif di Indonesia, Pikiran-Rakyat.com Dapat Penghargaan dari OJK

Kemudian, Ia menambahkan bahwa masih terdapat 96 pipeline atau antrean penawaran umum dengan perkiraan nilai indikatif senilai Rp41,11 triliun dimana diantaranya merupakan rencana penawaran 64 emiten baru.

Halaman:

Editor: Farhan Nurhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah