Fungsi Integrasi Antarmoda:
Corporate Secretary Anne Purba menyatakan bahwa Skybridge Bojonggede menghubungkan layanan perjalanan Commuter Line dan layanan angkutan perkotaan di Stasiun dan Terminal Bojonggede. Skybridge bukan hanya fasilitas integrasi antarmoda, tetapi juga jalur akses yang memperlancar mobilitas pengguna.
Pengaruh pada Lalu Lintas:
Dinas Perhubungan Kabupaten Bogor memberlakukan rekayasa lalu lintas di sekitar Stasiun Bojonggede sebagai dampak dari pengoperasian Skybridge.
Pada tahun 2023 hingga 8 Desember, volume pengguna Commuter Line di Stasiun Bojonggede mencapai 8.789.761 orang, menempatkannya sebagai stasiun terpadat ke-4 sebelum Stasiun Bogor, Stasiun Tanah Abang, dan Stasiun Citayam.
Kontribusi terhadap Commuter Line:
Skybridge Bojonggede menjadi langkah signifikan dalam mendukung Commuter Line, dan pengguna diminta untuk mematuhi prosedur akses masuk dan keluar yang baru diterapkan di stasiun tersebut.
Skybridge Bojonggede bukan hanya sebuah proyek infrastruktur, tetapi juga simbol perubahan dalam paradigma transportasi masyarakat. Dengan peresmian ini, diharapkan minat masyarakat untuk beralih ke transportasi massal, seperti KRL, semakin meningkat.
Skybridge Bojonggede menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam menciptakan lingkungan transportasi yang lebih efisien, berkelanjutan, dan memenuhi kebutuhan masyarakat di wilayah Jabodetabek.***