JURNALACEH - Kesultanan Aceh merupakan produsen lada terbesar dunia pada abad ke-19.
Pada masa Kesultanan Aceh Darussalam, tanaman lada merupakan mata pencaharian utama sebagaimana padi.
Tome Pires (1512-1515) mencatat, pada masa Kesultanan Aceh, pelabuhan Pidie dan Pasai ketika itu memperdagangkan lada sebanyak 16.000 bahar atau sekitar 2.718 ton pertahun.
Baca Juga: Inilah Beberapa Rahasia dari Bentuk Bibir yang Mencerminkan Karakter Seseorang
Baca Juga: Coba Padukan Kemeja dengan Outfit Ini Biar Penampilan Makin Kece dan Stylish
Baca Juga: Berikut Spoiler Episode 8 Drama Snowdrop Beserta Link Streaming Bahasa Indonesia
Bahkan sampai menjelang akhir abad ke-19 sebelum Belanda menyerang Kesultanan Aceh.
Aceh merupakan produsen lada utama di dunia. Pada tanggal 26 Maret 1873 Belanda menyatakan perang kepada Kesultanan Aceh.
Perang tersebut berlanjut sampai 1904. Sultan Muhammad Daudsyah ditangkap oleh Belanda pada Januari 1904.