Katanya Pro Pertanian, Tapi Ratusan Hektar Sawah di Blang Pidie dan Jeumpa, 6 Bulan Terbengkalai

- 12 Juli 2022, 23:05 WIB
Sawah terbengkalai lebih dari setengah tahun di dua kecamatan di Aceh Barat Daya (Abdya)
Sawah terbengkalai lebih dari setengah tahun di dua kecamatan di Aceh Barat Daya (Abdya) /Tim Jurnal Aceh 01/

JURNALACEH.COM  - Ratusan hektar sawah yang ada di dua kecamatan yakni Blang Pidie dan Jeumpa, Aceh Barat Daya (Abdya) setengah tahun terbengkalai. Kendala petani mengggarap dan menanam ulang sawahnya belum kunjung mendapat solusi dari pemerintah kabupaten (pemkab) yang katanya pro-sektor pertanian itu.

Fakta ini tentu bertolak belakang dengan janji Bupati Akmal Ibrahim, yang seringkali menggadang-gadang sektor pertanian sebagai andalannya. Sejumlah anggota DPRK Abdya juga kerap melontarkan pujian kepada Bupati yang dianggap berhasil mengelola pertanian di kabupaten berjuluk breuh sigupai itu. 

Tapi di lapangan ternyata tidak demikian. Keujrun Blang Des Lhung Tarok, Kecamatan Blang Pidie, Suardi mengeluh sudah 6 bulan lebih petani di wilayahnya tak bisa turun ke sawah.

Baca Juga: Bocoran, Alur Cerita Melur Untuk Firdaus Episode 26 dan Seterusnya

Ia mengatakan seharusnya mereka sudah turun ke sawah sebelum puasa Ramadhan lalu, tepatnya pada bulan Maret 2022. Itu jika dihitung dua bulan rehat sejak masa panen, yang dilakukan pada bulan Januari tahun yang sama.

"Kalau dihitung dari masa panen, tahap penggarapan lanjutan saat ini padi sudah memasuki tahap pemupukan kedua. Dikarenakan air sawah sempat terhenti, para petani harus menunda turun ke sawah hingga setelah lebaran idul Fitri pada bulan Mei," keluh Suardi, Selasa, 12 Juli 2022.

Baca Juga: Barang Bukti dan Fakta-fakta Saat Polres Metro Jaksel Olah TKP Polisi Tembak Polisi

Tidak hanya itu, selain harus menunda penggarapan ulang sawah, saat ini para petani juga merasa sudah dirugikan kembali akibat tahap proses pembajakan tanam yang masih belum maksimal.

Niat membajak sawah pun terpaksa harus diurung karena muncul persoalan kedua, yaitu kurangnya alat bajak di lokasi persawahan mereka.

"Sebagian petani saat ini memang sudah mulai turun membajak sawah menggunakan handtraktor, sedangkan sebagian lainnya masih ada yang belum tersentuh alat bajak," tambahnya.

Halaman:

Editor: Ade Alkausar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x