Network
JURNALACEH.COM- Kerajaan Samudera Pasai adalah kerajaan Islam pertama di Nusantara yang berada di provisi Aceh tepatnya di sekitar kota Lhokseumawe, kerajaan ini berjaya dari abad ke-13 hingga abad ke-16.
Letaknya yang strategis, menjadikan Selat Malaka menjadi jalur perdagangan internasional China-India.
Kerajaan Samudra Pasai didirikan oleh Meurah Silu, yang setelah menjadi raja bergelar Sultan Malik Al-Saleh.Baca Juga: Apakah Wajib PPG untuk PPPK Tahun 2022? Berikut Penjelasannya
Dikutip dari Hikayat Raja-Raja Pasai, yaitu sebuah karya yang ditulis dalam Bahasa Melayu pada abad ke-14.
Meurah Silu, Meurah adalah gelar bangsawan di Sumatera Utara, sedangkan 'Silu' merupakan gelar yang diberikan oleh Syekh Ismail, utusan dari Syarif Mekah yang memberinya gelar Malik al-Saleh.
Kerajaan Samudera Pasai mencapai kejayaannya dibawah takhta Sultan Mahmud Malik Az Zahir, yang memimpin antara tahun 1326-1345 M. Perdagangan yang ramai, alat transaksi yang menggunakan koin emas, dan menjadi pusat perkembangan agama Islam menjadikan kerajaan yang makmur.
Selain itu, orang- orang kerajaan memperkenalkan alat transaksi yang berupa uang dirham terbuat dari emas tersebut kepada bandar dagang di wilayah nusantara. Dari koin emas inilah, beberapa nama Raja yang berkuasa di Kerajaan Samudra Pasai diketahui.
Baca Juga: Apakah Wajib PPG untuk PPPK Tahun 2022? Berikut Penjelasannya
Salah satu peninggalan Kerajaan Samudra Pasai adalah makam Sultan Malik Al-Saleh dengan batu nisan yang memiliki bentuk yang indah. Batu nisan ini juga menunjukkan bukti adanya pengaruh Islam dari Gujarat di Samudera Pasai dan diklaim sebagai batu nisan tertua yang pernah ditemukan.
Kerajaan Samudera Pasai ditaklukkan oleh Portugis di bawah pemerintahan Sultan Zain Al-Abidin, sekitar tahun 1521 pada abad ke-16. Situasi ini lalu dimanfaatkan oleh Sultan Ali Mughayat Syah, raja Kerajaan Aceh untuk mengambil alih Kerajaan Samudera Pasai.
Baca Juga: Siap-Siap Kemenag Akan Buka 192.008 PPPK Guru Madrasah Tahun Ini
