Puisi Indah Untuk Ayah, Sang Pahlawan Keluarga

- 11 November 2022, 20:45 WIB

JURNALACEH.COM- Mungkin terkesan canggung, bagi seorang anak lelaki untuk mengucapkan selamat hari ayah. Terlebih di Indonesia, budaya mengucapkan hari ayah tidak seperti hari ibu.

Tampaknya diluar sana begitu banyak anak lelaki yang sedang cemas untuk menghadapi hari ayah. Terasa canggung mungkin, sebab mereka terbiasa dididik dengan keras.

Dikutip dari puisi yang ditulis oleh Deri Irawan, berikut puisi untuk ayah sang pahlawan keluarga.

Sebingkai Kenangan Untuk Ayah Sang Pahlawan

Mataku tertuju pada sebuah pintu

Melihat sesosok badan yang bersandar seakan tak mau tau

Sosok itu hening dalam diam

Merajut asa yang mungkin terpendam

Berkecamuk dialam bawah sadar

Sosok itu tertunduk lesu tanpa binar

Hendak kusapa

Namun aku tak kuasa

Perlahan, kudekati sosok itu

Kutatap ia, Seraya ia mengangkat kepala

Semua baik-baik saja? Tanyaku.

Ya, jawabnya.

Keheningan demi keheningan datang menghampiri kami

Degup jantungku seakan tak mampu berirama lagi

Ayunan melodi terdengar sayup-sayup menghampiri

Persetan, ucap hatiku

Melodi itu memecah konsentrasi ku

Sosok itu adalah ayahku

Kami sedang dilanda badai alam bawah sadar yang begitu dahsyat

Fikiranku terbang melayang

Menerka Keajaiban

Tuhan, jangan kau ambil ayahku.

Sebuah kenangan terukir indah dalam ingatan

Membawa segala kisah dan kasih tentang sebuah perjuangan

Berdiri tak lagi mampu

Duduk harus dipangku

Namun ia tetap kuat, tak ingin terlihat lemah

Menjadikan dirinya sebagai tempat bernaung dan mengadu

Ia tak bermaksud menandingi Tuhan

Tapi nalurinya terus bertahan

Atas keyakinan, bahwa ia harus berkorban

Perjuangan yang lahirkan peluh

Pengorbanan yang membuat siapa saja luluh

Ia berjuang tanpa pamrih

Terus melangkah dengan gigih

Tak tahu mengapa, aku memiliki sudut pandang berbeda tentang menilai seorang ayah. Tak seperti orang kebanyakan, tapi aku merasa bahwa ikatan itu terlahir atas Rahmat Tuhan. Diam-diam kami mengasihi dan menyayangi, tak ingin terlihat tampak didepan. Namun sesekali, itu terjadi.

Tuhan

Dekap harapku dengan penuh kasih

Penuhi do'aku tanpa satupun yang tersisih

Surgaku hanya ketika melihatnya bertasbih

Panjangkan umur taat dan ibadahnya

Sebab ia, adalah pahlawan keluarga.

Ayah merupakan kepala rumah tangga, menjadi yang paling bertanggungjawab atas apapun yang terjadi kepada keluarganya.

Merasa yang paling bersalah jika terjadi kesalahan, namun tidak merasa paling benar jika semua berjalan lancar. Kerinduan sang ayah terhadap anaknya seringkali disembunyikan.

Sebenarnya langsung saja telfon bisa, tapi ia tak ingin melakukannya. Ia hantarkan perasaan itu melalui seorang ibu, yang kemudian seakan cerewet bertanya keadaan putranya. Namun dibalik itu semua, terdapat sebuah senyuman luar biasa dan rasa tenang bagi seorang ayah. ***

Editor: Farhan Nurhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah