Kemudian, Kota Langsa senilai Rp717,5 juta (35 kambing dan 35 sapi), Aceh Utara Rp1,176 miliar (20 kambing dan 62 sapi), Lhokseumawe Rp185,1 juta (5 kambing 9 sapi), Bireuen Rp294 juta (14 kambing 13 sapi).
Kabupaten Aceh Tengah Rp56 juta (4 kambing 2 sapi), Bener Meriah Rp206,4 juta (12 kambing 6 sapi dan 2 kerbau), Aceh Tenggara Rp427,8 juta (3 kambing 21 sapi), Gayo Lues 934,3 juta (15 kambing 57 sapi), Aceh Besar Rp78 juta (1 kambing 4 sapi).
Lalu, Kota Sabang Rp38,5 juta (1 kambing 2 sapi), Kota Banda Aceh Rp317,8 juta (3 kambing 17 sapi), Simeulue Rp122,7 juta (1 kambing 1 sapi dan 7 kerbau), Aceh Barat Rp264,5 juta (24 kambing 8 sapi dan 2 kerbau).
Selanjutnya, Kabupaten Aceh Barat Daya tertinggi yakni mencapai Rp3,488 miliar (224 kambing 33 sapi dan 129 kerbau).
Baca Juga: Risiko Kanker Kulit, BPOM Rilis 13 Kosmetik Ilegal yang Berbahaya, Simak Efek Bahaya lainnya
Aceh Selatan Rp561 juta (6 kambing 27 kerbau), Kota Subulussalam Rp466,7 juta (12 kambing 26 sapi), dan terakhir Aceh Singkil senilai Rp1,460 miliar (16 kambing 77 sapi dan 9 kerbau).
Yamin menyampaikan, dari 23 kabupaten/kota se Aceh, lima daerah tidak memberikan laporan yaitu Aceh Timur, Pidie, Pidie Jaya, Aceh Jaya dan Nagan Raya. Hal itu karena warga Muhammadiyah di sana melaksanakan kurban bergabung dengan masyarakat umum.
Dalam kesempatan ini, M Yamin mengajak warga Muhammadiyah untuk terus meningkatkan kurban setiap tahunnya sehingga dapat berbagi dengan masyarakat lainnya.
"Semoga kedepannya semakin banyak warga Muhammadiyah di Aceh yang melaksanakan ibadah kurban," ucapnya.***