Kasus Stunting di Kabupaten Sambas Mencapai 32,6 Persen, Begini Respon Menko PMK

7 Juli 2022, 12:12 WIB
MENTERI Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia, Muhadjir Efendy.* /dok.Kemenko PMK//dok.Kemenko PMK

JURNALACEH.COM - Kasus stunting di Kabupaten Sambas diperkirakan masih sangat tinggi.

Hingga saat ini prevalensi stunting masih berada pada angka 32,6 persen.

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi di bawah 5 tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya.

Kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan pada masa awal setelah bayi lahir akan tetapi, kondisi stunting baru nampak setelah bayi berusia 2 tahun.

Baca Juga: Bagaimana Lafaz Niat Puasa Sunah Tarwiyah Dan Arafah, Cek Selengkapnya

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy menekankan agar meningkatkan kinerja dalam menghadapi atau menangani kasus stunting tersebut.

"Saya menilai pemaparan yang dilakukan Camat Sambas Halimus sangat menguasai masalah penanganan stunting. Namun, Sambas masih perlu kerja keras untuk meningkatkan SDM, terutama penurunan stunting," kata Muhadjir Effendy saat menghadiri webinar, dialog dan apresiasi program Bangga Kencana serta percepatan penurunan stunting dalam rangka Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-29 secara virtual di Sambas, dikutip JurnalAceh.com dari sumber Antaranews, Kamis, 6 Juli 2022.

Sementara itu, Camat Sambas Halimus mengatakan pada 2021 sudah ada beberapa desa di Kecamatan Sambas yang telah terbebas dari stunting. Namun, untuk 2022 ada beberapa Desa terdata sebanyak 252 anak yang terindikasi stunting.

"Dengan masih banyaknya jumlah anak yang stunting tersebut, perlu menjadi perhatian semua pihak, yakni tingkat partisipasi masyarakat," ujarnya.

Baca Juga: Ini Dia Jadwal Semifinal Sepak Bola Piala Presiden 2022

Ia menambahkan peningkatan partisipasi terutama bagi ibu hamil untuk mengecek kandungannya ke Puskesmas, karena masih ada beberapa desa yang tingkat kesadaran orang tua untuk melaksanakan penimbangan berat badan bayi dan pengecekan ke Puskesmas kurang, sehingga menjadi pekerjaan rumah bersama.

"Kami juga bekerja keras dalam upaya percepatan penurunan stunting," katanya.***

Editor: Muharryadi

Sumber: antaranews.com

Tags

Terkini

Terpopuler