Enam Tanda Kamu Sedang Gaslighting

- 12 Juni 2021, 13:00 WIB
Ilustrasi hubungan toxic
Ilustrasi hubungan toxic /PIXABAY/panajiotis

Istilah Gaslighting ini muncul saat film berjudul “Gaslight” pada tahun 1944 muncul. Menceritakan seorang suami yang meyakinkan istrinya bahwa dia menjadi gila untuk menutupi pembunuhan dan mencuri. Suaminya melakukan trik manipulasi secara terus menerus hal-hal di lingkungannya, termasuk mengganti lampu gas dan menyangkal kenyataan yang membuat sang istri mengira ia sakit jiwa dan tidak mau keluar dari rumahnya. Saat ini banyak sekali bentuk gasligthting ini, misalnya:

Baca Juga: Kasus Baru Covid-19 Tambah 284 Orang, 103 Berasal dari Banda Aceh

“Kamu tidak lapar, kamu baru saja makan” yang dilakukan oleh orang tua. Stern melihat seorang ayah dan anaknya di taman. Sang ayah mengatakan untuk tidak melarika diri akan tetapi anak tersebut tetap berlari, tersandung dan melukai dirinya sendiri. Alih-alih menghiburnya sang ayah malah berteriak “apa yang kau lakukan sekarang? lihat kekacauan yang kau buat” seolah-olah anak itu melakukannya dengan sengaja.

Stern melihat bukan masalah karena si anak tidak menurut dan akibatnya terluka. Melainkan sang ayah yang merasa bahwa perasaannya disakiti itu salah dan membuat pengalamannya menjadi tidak valid. Alih-alih belajar tentang berhati-hati, si anak belajar bahwa ada sesuatu yang salah dengan dirinya.

“Aku melakukannya karena aku mencintaimu,” Gaslighting sebagai cara untuk menunjukkan cinta. Beberapa gaslighter percaya bahwa mereka memanipulasi korban mereka karena alasan mereka mencintai mereka dan menginginkan yang terbaik, dan menganggap mereka tahu apa yang lebih baik daripada orang itu sendiri.

Baca Juga: BSI Buka Lowongan Kerja di seluruh Indonesia, Diutamakan Kandidat dengan Kemampuan Komunikasi Yang Baik

Misalnya seorang wanita melamar pekerjaan yang dia inginkan dan sangat berharap untuk lolos tahap wawancara. Namun pasangannya berkata bahwa pekerjaan tersebut tidak cocok untuknya dan perusahaan tersebut tidak kunjung memberinya kabar.

Sehingga membuat wanita tersebut menguhubungi perusahaan itu untuk menanyakan hasilnya yang mendapati bahwa mereka dihubungi pasangannya bahwa si wanita tidak jadi untuk melamar kerja disana karena beberapa alasan. Saat bertanya pada pasangannya hanya menjawab bahwa itu untuk kebaikan wanita tersebut dan dia tau wanita tersebut akan lebih bahagia tidak bekerja dan tinggal di rumah.

Korban kemudian akan kebingungan harus memilih untuk percaya bahwa orang mereka cintai benar-benar tau apa yang mereka butuhkan dari diri mereka sendiri butuhkan. Dalam beberapa kasus bahkan korban akan berhenti mencoba untuk membuat keputusan bagi diri mereka yang membuat pasangan mengendalikan diri mereka sepenuhnya.

Baca Juga: Jadwal Lengkap EURO 2020, Dini Hari Nanti Italia Versus Turki

Halaman:

Editor: Safrizal


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah