Ridwan Kamil Meneteskan Air Mata saat Mendesain Museum Tsunami Aceh

- 27 Desember 2021, 12:36 WIB
Ridwan Kamil di Museum Tsunami Aceh.
Ridwan Kamil di Museum Tsunami Aceh. /ANTARA

JURNALACEH - Masyarakat Tanah Rencong setiap tahun memperingati kejadian gempa dan tsunami yang terjadi 17 tahun lalu dan mengirimkan doa bagi orang-orang yang kehilangan nyawa akibat bencana alam besar itu.

Gempa bumi dengan kekuatan 9,2 skala Richter dan tsunami yang terjadi pada Minggu, 26 Desember 2004, membuat bumi Serambi Mekkah porak poranda dan menyebabkan kematian 200 ribu orang lebih.

''Saat peristiwa itu, kami yang mencintai masyarakat Aceh, mengirimkan relawan, menyumbangkan harta, mengirimkan tenaga dan mengirimkan karya, untuk kembali membangkitkan semangat masyarakat Aceh,'' kata Ridwan Kamil.

Baca Juga: Mensos Pastikan Kesiapsiagaan dalam Hadapi Bencana di Tulungagung dan Trenggalek

Ridwan Kamil Gubernur Jawa Barat menceritakan pengalaman emosionalnya saat merancang bangunan Museum Tsunami Aceh di Kota Banda Aceh, yang didesain sebagai simbol pengingat peristiwa gempa bumi dan tsunami 2004, dan sebagai pusat edukasi, serta selter pada masa darurat bencana.

''Pada saat itu saya belum jadi wali kota, saya sebagai arsitek, sudah mendesain banyak bangunan, tapi mendesain yang paling emosional dan meneteskan air mata adalah pada saat mendesain Museum Tsunami Aceh,'' katanya saat menghadiri acara peringatan 17 tahun tsunami Aceh di Ulee Lheu, Banda Aceh. Minggu, 26 Desember 2021, dikutip Jurnalaceh.com dari situs ANTARA.

Dalam acara yang antara lain dihadiri oleh Gubernur Aceh Nova Iriansyah dan Wakil Ketua MPR RI Ahmad Muzani.

Baca Juga: Artis Terkenal dan Dermawan, IU Menyumbang Rp2,3 Miliar untuk Anak-Anak dan Pasien Kanker

Ridwan Kamil menuturkan bahwa masyarakat Aceh menitipkan sebuah memori kolektif kepadanya saat mempercayakan perancangan bangunan Museum Tsunami Aceh.

Ia mengatakan bahwa di dalam Museum Tsunami Aceh ada ruang pengingat, sumur doa, dan nama-nama korban gempa dan tsunami Aceh.

Namun, ia melanjutkan, bangunan museum itu tidak hanya dirancang sebagai pengingat peristiwa tsunami 17 tahun silam, tetapi juga sebagai tempat belajar mengenai kebencanaan.

Baca Juga: Surat Edaran Mendagri, Perihal Pencegahan dan Penanggulangan Varian Omicron

''Bagaimana anak, cucu kita bisa belajar menyambut masa depan dengan lebih baik dan lebih selamat,'' katanya.

Ia menambahkan, ''Museum itu sangat terbuka, saya menghadirkan tempat yang tidak angker. Jadi orang-orang, setiap hari, jika rindu, butuh istirahat, silakan datang tanpa harus masuk ke dalamnya,'' ucapnya.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil tak kuasa menahan air mata saat mengunjungi Museum Tsunami Aceh, yang bangunannya dia rancang, di Jalan Sultan Iskandar Muda, Kota Banda Aceh, Provinsi Aceh, (ANTARA/HO-Humas Pemprov Jabar).

Baca Juga: Nelayan Aceh Tenggelam di Perairan Selat Malaka dipulangkan ke Indonesia

Ridwan Kamil berharap museum yang dinobatkan sebagai destinasi wisata populer di Indonesia itu bisa terus menemani perjalanan masyarakat Aceh.

''Usia Museum Tsunami Aceh sudah 14 tahun dan mudah-mudahan terus menemani perjalanan gemilang masyarakat Aceh,'' kata Ridwan Kamil.***

Editor: Erliandy, ST.

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x