Mari Belajar dari Kisah Nabi Yusuf, Memaafkan Tanpa Mendendam

- 7 November 2022, 21:35 WIB
 Ilustrasi
Ilustrasi /Pixabay/SuzyT/

“Tak ada celaan bagi kalian di hari ini, semoga Allah mengampuni kalian.” (QS. Yusuf: 92)”

Ada dua hal yang disampaikan Nabi Yusuf dengan kalimat tersebut.

Baca Juga: Kisah Singkat Keteladanan Nabi Hud

Pertama, dengan kalimat “tak ada celaan bagi kalian di hari ini” Nabi Yusuf ingin menegaskan bahwa ia memberikan maaf kepada saudara-saudaranya tanpa ada rasa dendam di dalam hatinya. Ia benar-benar telah memaafkan mereka dengan menghapus semua kesalahan dari ingatan dan hatinya. Ia tak ingin mencela, mencemooh dan bahkan mengecam orang-orang yang telah menyengsarakannya, bahkan hampir saja menghilangkan nyawanya.

Kedua, Nabi Yusuf tidak saja memaafkan para saudaranya dan membebaskan mereka dari celaan dan kecaman di kehidupan dunia ini, dengan kalimat “semoga Allah mengampuni kalian” Nabi Yusuf juga menginginkan mereka diampuni oleh Allah atas dosa-dosanya sehingga kelak di akhirat pun mereka terbebas dari siksaan. Tidak sekadar itu, pada ayat berikutnya Nabi Yusuf juga meminta para saudaranya untuk kembali lagi datang ke mesir dengan membawa serta semua anggota keluarga besar mereka; istri dan anak-anak mereka.

Baca Juga: Hasil Seleksi Administrasi PPPK Tenaga Kesehatan (Nakes) Tahun 2022

Inilah pemberian maaf yang sesungguhnya yang diajarkan Al-Qur’an melalui kisah Nabi Yusuf. Memaafkan tidak hanya sekadar mengucapkan kata maaf belaka namun jauh di dalam hatinya masih menyimpan dendam. Memberi maaf mesti dibarengi dengan sikap tidak akan mencemooh, menista, mencela, mengecam dan bahkan sekadar mengingat dan membicarakan kesalahan pelakunya. ***

Halaman:

Editor: Farhan Nurhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah