Pada tanggal 30 Maret 1896 Teuku Umar meninggalkan dinas militer Belanda. Di sini dia melancarkan serangan berdasarkan taktik dan strateginya. Berbekal pasukan bersenjata 800 pucuk senjata, 25.000 butir peluru, 500 kg amunisi, dan 18.000 dolar AS.
Baca Juga: Catat, Nilai Ambang Batas PPPK Guru 2022, Resmi dari Menteri PANRB
Teuk Umar membantai Belanda dengan dibantu Teuk Panglima Polem Muhammad Daud dan 400 pengikutnya25 tewas dan 190 terluka tercatat Umar meninggalkan dinas militer Belanda.
Di sini dia melancarkan serangan berdasarkan taktik dan strateginya. Berbekal pasukan bersenjata 800 pucuk senjata, 25.000 butir peluru, 500 kg amunisi, dan 18.000 dolar AS, Teuk Umar membantai Belanda dengan dibantu Teuk Panglima Polem Muhammad Daud dan 400 pengikutnya. . 25 tewas dan 190 terluka tercatat dipihak Belanda.
Gubernur Deykerhof yang menggantikan Ban Teijn yang selama ini mempercayai Teuku Umar terluka oleh pengkhianatan Teuku Umar. Dia kemudian memerintahkan Van Huetz untuk menaklukkan Tek Umar dengan pasukan yang besar. Serangan mendadak di kawasan Meulaboh yang merenggut nyawa Teuku Umar. Dia ditembak mati pada 10 Februari 1899, di medan perang desa Mugo.
Baca Juga: Siaran TV Digital Hilang? Simak Tips dan Cara Mengatasinya
Lebih dari 70 tahun kemudian, Pemerintah Indonesia menandatangani Tek Umar dengan Keputusan Presiden No.087/TK/1973 tanggal 6 November 1973. Nama pahlawan pemberani ini juga digunakan sebagai nama jalan-jalan kota besar. ***