JURNALACEH.COM- Cut Nyak Dien adalah sosok wanita hebat Indonesia yang pantang menyerah dalam perjuangannya melawan penjajah. Oleh sebab itu Cut Nyak Dhien dijuluki "Ratu Aceh" karena tekadnya yang kuat untuk melawan penjajah Belanda di Aceh, Indonesia.
Sepanjang hidupnya Cut Nyak Dhien berjuang untuk mencapai cita-cita negaranya bebas dari penjajahan pada saat itu.
Pada 11 Februari 1899, Cut Nyak Dhien kehilangan suaminya yaitu Teuku Umar. Kematian Teuku Umar disebabkan oleh tembakan Tentara Belanda.
Baca Juga: Cek Sinyal TV Digital Online Melalui Aplikasi, Begini Caranya
Setelah itu, Cut Nyak Dhien melanjutkan Perjuangan melawan penjajah dengan seorang diri.
Selama enam tahun, ia terus berjuang melawan tentara dari satu hutan ke hutan lainnya untuk melindungi kebebasan rakyat Aceh dari penjajahan Belanda.
Namun, dalam perjalanan untuk menghindari tentara Belanda, persediaan makanan tentaranya mulai menipis, dan kesehatan Cut Nyak Dhien sendiri memburuk.
Dikisahkan bawah Cut Nyak Dien sudah delapan hari tidak makan nasi dan hanya mengandalkan pisang bakar.
Baca Juga: Pakaian Adat Aceh Putera Pada Masa Pemerintah Kesultanan Aceh, Begini Bentuknya
Dia juga memiliki penyakit yang membuatnya rabun jauh. Tidak dapat melihat kondisi pemimpin mereka, Pang Laot Ali memberitahu Belanda tentang tempat persembunyian mereka.