5 Nilai Pendidikan Karakter Yang Didasari Oleh Filosofi Pendidikan Karakter Ki Hajar Dewantara

- 20 Desember 2022, 10:15 WIB
Ilustrasi terkait Rangkuman materi kelas 5 tema 6, Panas dan Perpindahanny.
Ilustrasi terkait Rangkuman materi kelas 5 tema 6, Panas dan Perpindahanny. /Tangkap layar ebook kemdikbud

JURNALACEH.COM – Pendidikan karakter merupakan sebuah upaya yang terencana untuk menjadikan peserta didik atau siswa mengenal, peduli, dan mengintegrasi nilai-nilai sehingga siswa nantinya akan berperilaku sebagai insan kamil.

Tujuan dari pendidikan karakter ialah untuk meningkatkan mutu penyelenggara dan hasil pendidikan disekolah melalui pembentukan karakter siswa secara utuh, terpadu, dan seimbang sesuai dengan dengan standar kompetensi kelulusan.

Dalam filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara, ada empat nilai utama pendidikan karakter yang dirumuskan, yakni olah hati (etika), olah pikir (literasi), olah karsa (estetika), dan olah raga, (kinestetik).

Baca Juga: Berikut Ruang Lingkup Profesi Guru Dalam Menjalankan Profesinya

Dari nilai-nilai pendidikan karakter Ki Hajar Dewantara tersebut, kemudian dikristalisasi sehingga menjadi lima nilai utama karakter yang kemudian dikembangkan dalam program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) yaitu:

1. Religius
Pada nilai karakter ini, setiap peserta didik diharapkan dapat mencerminkan keberimanan kepada Tuhan yang maha esa.

Hal ini dapat dilakukan peserta didik dengan melaksanakan ajaran agama yang dianut masing-masing, menghargai perbedaan agama, menjunjung tinggi sikap toleran, dan hidup rukun damai dengan pemeluk agama lainnya.

Baca Juga: Cara Memilih Formasi PPPK Umum Guru 2022, Ikuti Langkah Berikut

Untuk menanamkan nilai religius pada anak atau peserta didik, nilai religius ini bisa mulai dibangun dari rumah.

Keluarga, terutama orang tua harus mengajarkan anak nilai-nilai agama yang dianut dan hal-hal baik didalamnya sehingga anak bisa menghargai perbedaan dan bisa belajar menghargai perbedaan ketika berada di lingkungan luar.

2. Nasionalis
Karakter nasionalis diajarkan pada peserta didik untuk belajar agar bisa menempatkan kepentingan bangsa dan negara diatas kepentingan diri atau kelompoknya.

Baca Juga: Berikut Cara Cek Formasi PPPK Guru 2022

Sikap nasionalis bisa ditunjukkan melalui apresiasi terhadap budaya, cinta tanah air, berprestasi, rela berkorban, menghormati keanekaragaman budaya, suku, dan agama.

Ketika berada disekolah melakukan upacara bendera pada hari senin pagi, menyanyikan lagu Indonesia Raya, juga lagu-lagu nasional lainnya merupakan sebuah cara simulasi dalam mengajarkan pendidikan karakter nasionalis kepada peserta didik.

3. Mandiri
Meskipun karakter mandiri bisa diajarkan oleh orang tua dirumah, namun sekolah juga berperan sangat penting dalam mengajarkan tentang kemandirian.

Baca Juga: UPDATE Passing Grade PPPK untuk Non Guru, Untuk Kamu yang Kepingin Jadi Abdi Negara

Di sekolah, anak-anak diajarkan bagaimana agar tidak bergantung pada orang lain dan juga diajarkan untuk bejalar bagaimana mempergunakan tenaga, waktu, dan juga pikiran untuk mewujudkan keinginannya sendiri.

4. Gotong royong
Gotong rotong atau kerja sama merupakan salah satu hal yang perlu diajarkan pada anak atau peserta didik sejak anak-anak berusia dini. Salah satu hal yang bisa dilakukan ialah dengan menyuruh anak-anak menyelesaikan masalah.

Baca Juga: Ini Tupoksi Guru Menurut Permendikbud Nomor 15 Tahun 2018 yang Harus Kamu Ketahui

Mereka harus tahu bahwa dalam menyelesaikan sebuah masalah, saling membantu dan bahu membahu bisa mereka terapkan sehingga masalah tersebut bisa diselesaikan dengan mudah.

Bukan hanya dengan melakukan satu hal bersama, gotong royong bisa juga diajari dengan bagaimana mereka mengambil keputusan. Anak-anak diajari bagaimana mereka berkomitmen atas keputusan yang telah mereka ambil bersama-sama.

5. Integritas
Nilai intergritas, diajarkan pada peserta didik sebagai upaya dalam menjadikan peserta didik menjadi orang yang dapat dipercaya dalam perkataan, perbuatan, juga dalam pekerjaannya. Mereka perlu tahu, bahwa mereka wajib memiliki komitmen dan kesetiaan pada nilai-nilai kemanusian dan moral.

Baca Juga: Manfaat Sistem LMS ini dalam Membantu Para Guru Belajar Mengajar

Didalam karakter integritas, diliputi dengan penanaman rasa tanggug jawab sebagai warga negara, dan mengajak mereka aktif dalam kehidupan sosial. Konsisten dalam tindakan dan perkataan dengan berdasarkan pada kebenaran juga wajib ditanamkan sejak dini pada anak-anak. ***

Editor: Ade Alkausar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x