Memperingati Maulid Nabi, Berikut Kisah Kelahiran Nabi Muhammad SAW yang Membawa Berkah

- 5 Oktober 2022, 11:42 WIB
Ilustrasi Maulid Nabi
Ilustrasi Maulid Nabi /Pixabay.com/siamildesain

JURNALACEH.COM- Tahun ini, memperingati kelahiran Nabi Muhamamd Shalallaahu Alaihi Wassalaam (SAW) jatuh pada 8 Oktober 2022 tepatnya 12 Rabiul Awal. Moment tersebut merupakan hal yang sangat penting untuk diketahui oleh umat muslim seluruh dunia.

Bukan hanyak yang merayakan dengan berbagai acara, tetapi memperingati Maulid Nabi Muhammad (SAW) juga menjadi hal istimewa untuk mengetahui sejarah kelahiran Nabi Muhammad (SAW) yang bisa membuat kita semakin meningkatkan rasa cinta kepada Rasulullah.

Perlu kita pahami bahwa Rasulullah lahir di Tahun Gajah dalam kalender Hijriah, Kelahiran Nabi Muhammad (SAW) disebut Tahun Gajah karena pada Tahun yang sama pasukan Abrahah menyerang Makkah dengan maksud untuk menghancurkan Ka’bah. Namun harapan Abrahah sirna seketika dengan izin Allah yang memerintahkan burung Ababil membawa kerikil dari neraka untuk menghancurkan pasukan gajah.

Baca Juga: Buntut Tragedi Kanjuruhan, Komdis Hukum Ketua Panpel Arema Seumur Hidup Tak Boleh Beraktifitas di Sepakbola

Setelah penyerangan pasukan gajah, Nabi Muhammad SAW) lahir dari rahim seorang ibu yang baik bernama Aminah. Kelahiran Rasulullah (SAW) diketahui pada malam menjelang dini hari hari Senin, 12 Rabiul Awal Tahun Gajah atau bertepatan pada tahun 20 April 570 Masehi.

Nabi Muhammad (SAW) lahir dalam keadaan yatim dan ayahnya bernama Abdullah yang telah meninggal dunia. Selanjutnya, Nabi terakhir yang di utus Allah SWT diberi nama Muhammad oleh kakeknya yang bernama Abdul Muthalib.

Dikutip dari laman Institut Agama Islam An Nur Lampung, an-nur.ac.id, penamaan Muhammad pada anak laki-laki dari seorang ibu Aminah menjadi suatu pertanyaan di kalangan kaum Quraisy. Keanehan tersebut diungkapkan oleh kaum Quraisy kepada Abdul Muthalib.

Baca Juga: Bagaimana Hukum Merayakan Maulid Nabi Menurut Imam Syafii? Berikut Penjelasannya

"Sungguh di luar kebiasaan, keluarga tuan begitu besar, tetapi tak satu pun yang bernama demikian,” sebut kaum Quraiys yang tertulis dalam situs resmi Institut Agama Islam An Nur Lampung.

Kemudian, masih dengan referensi yang sama, kakek Nabi Muhammad (SAW) menjawab pertanyaan itu dengan jawaban bahwa Rasulullah (SAW) memang memilki perbedaan dengan yang lain.

Halaman:

Editor: Farhan Nurhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x