Melihat Imam Ali mendekati mereka, gerombolan Quraisy itu berteriak-teriak menusuk perasaan:
"Hai penipu, apakah kaukira akan dapat menyelamatkan perempuan-perempuan itu? Ayo, kembali! Engkau sudah tidak berayah lagi."
Baca Juga: Sepenggal Kisah Singkat Romantis Nabi Muhammad dengan Siti Aisyah
Imam Ali dengan tenang menanggapi teriakan-teriakan gerombolan Quraisy itu.
Ia bertanya: "Kalau aku tidak mau berbuat itu...?"
"Mau tidak mau engkau harus kembali," sahut gerombolan Quraisy dengan cepat.
Mereka lalu berusaha mendekati unta dan rombongan wanita. Imam Ali menghalangi usaha mereka.
Jenah, seorang hamba sahaya milik Harb bin Umayyah, mencoba hendak memukul Imam Ali dari atas kuda.
Akan tetapi belum sempat ayunan pedangnya sampai, hantaman pedang Imam Ali telah mendahului tiba di atas bahunya.
Tubuhnya terbelah menjadi dua, sehingga pedang Imam Ali sampai menancap pada punggung kuda.