Aceh Jadi Daerah Terendah Penggunaan Masker

- 16 Mei 2021, 18:00 WIB
Ilustrasi.
Ilustrasi. /JURNAL ACEH/Decky Rissakota/

JURNAL ACEH-Pengamat kebijakan publik, Nasrul Wahdi, mengaku miris membaca publikasi hasil survei oleh University of Maryland. Survei itu menyebut Aceh sebagai daerah terendah pengguna masker.

“Sejak awal, hasil survei itu tergambar jelas dalam kehidupan sehari-hari di Aceh,” kata Nasrul kepada Jurnal Aceh, Ahad, 16 Mei 2021.

Nasrul melihat hal ini sebagai kegagalan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mengedukasi masyarakat. Padahal, sejak awal, seharusnya Satgas mendorong peningkatan kesadaran masyarakat untuk melaksanakan protokol kesehatan.

Kampanye penggunaan masker dan penerapan protokol kesehatan, kata Nasrul, nyaris tidak dilakukan dari bawah. Di saat yang sama, sisi penegakan hukum terhadap pelaksanaan protokol kesehatan juga lemah, baik oleh Pemerintah Aceh maupun pemerintah kabupaten dan kota.

Baca Juga: Gubernur Aceh Instruksikan Kepala Daerah di Perbatasan Perketat Pemeriksaan

Satgas, kata Nasrul, lebih banyak menyampaikan program lewat spanduk, baliho, radio dan iklan berbayar. Padahal, dengan biaya yang jauh lebih murah, dan efektif, kampanye pelaksanaan protokol kesehatan dapat dilakukan dengan menggandeng komunitas, organisasi masyarakat, organisasi kepemudaan dan tokoh agama.

Pesan-pesan pencegahan corona, yang ditulis di spanduk dan media cetak, juga tidak mudah dibaca dan sulit dipahami karena menggunakan bahasa yang sama. Spanduk untuk siswa SD, misalnya, sama dengan spanduk yag ditempelkan di masjid-masjid.

“Hurufnya kecili-kecil dan tidak menarik. Serta banyak kelemahan lainnya dari sisi kampanye media,” kata Nasrul.

Baca Juga: Mulai 18 Mei, Masuk ke Aceh Wajib Bawa Surat Swab Bebas Covid-19

Akan sangat berbeda halnya jika kampanye itu dilakukan di akar rumput dengan menggandeng saluran formal dan informal organisasi dan kelompok warga masyarakat.

Padahal, kata Nasrul, masyarakat Aceh memposisikan tokoh agama sebagai panutan. Pernyataan para ulama, kata Nasrul, akan dipatuhi warga. Namun tak terlihat upaya serius menggandeng mereka untuk mengampanyekan penerapan protokol kesehatan.

“Jadi, tidak mengherankan jika hingga saat ini, pengguna masker dan penerapan protokol kesehatan di Aceh sangat rendah,” kata Nasrul.

Baca Juga: Kapolri Minta WNI dan WNA dari Luar Negeri Jalani Karantina Mandiri

Juru bicara Satgas Covid-19 Aceh, Saifullah Abdulgani, mengatakan terjadi penambahan 57 penderita dalam 24 jam terakhir di Aceh. Dua orang meninggal dunia. 1.487 orang masih menjalani perawatan.

“258 orang di antaranya dirawat di rumah sakit. Sementara 1.229 lainnya isolasi mandiri,” kata SAG. ***

Editor: Decky Rissakota


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah