"Mengingat Aceh dengan historis pernah dipimpin oleh beberapa perempuan hebat bisa diulang sejarahnya oleh perempuan-perempuan Aceh hari ini,” ujarnya.
Baca Juga: Menghitung Peluang PDIP Menang Lagi atau Hattrick di Pemilu 2024
Sebab itulah, Nisa meminta pemerintah dan elemen terkait bisa mempertimbangkan agar perempuan Aceh yang punya kualifikasi moncer bisa diperhitungkan dalam wacana Penentuan PJ bupati dan Wali Kota di Aceh.
Kendati demikian, bos Perludem ini juga menegaskan bahwa ide tersebut bukan berarti dimaksudkan agar perempuan lebih hebat dari pada laki-laki. Melainkan penting juga melihat adanya potensi perempuan dalam konteks kepemimpinan.
Sehingga perlu diberikan ruang yang sama dan bisa melihat perspektif yang lebih adil dalam ruang politik Indonesia, khususnya di Aceh.
"Terakhir, saya berharap pemerintah melalui Kemendagri bisa mempertimbangkan kehadiran perempuan dalam proses penetapan PJ Bupati di Kabupaten dan Kota di Aceh. Karena saya berkeyakinan bahwa perempuan Aceh memiliki kapasistas intelektual dan kepemimpinan dalam menjalanankan roda pemerintahan," tutupnya. ***