Ini 7 Calon Bupati Potensial Aceh Barat Daya yang Mulai Cek Ombak dan Jadi Buah Bibir di Warung Kopi

- 6 Februari 2023, 20:30 WIB
Ilustrasi kepala daerah.
Ilustrasi kepala daerah. /iNSulteng.com/

JURNALACEH.COM - Obrolan seputar calon bupati (Cabup) semakin panas saja di warung kopi. Semua datang dengan membangga-banggakan jagoannya masing-masing.

 

Lalu siapa sebenarnya nama-nama bakal cabup Aceh Barat Daya (Abdya) yang potensial maju di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada 2024) mendatang?

Seperti diketahui, Komisi Pemilihan Umum (KPU) bersama DPR dan pemerintah dalam hal ini Menteri Dalam Negeri (Mendagri) sudah menyepakati bahwa Pilkada akan digelar serentak pada 27 November 2024.

Baca Juga: Jalan Lintas Provinsi Cot Mane-Guhang Abdya Sudah Tidak Berlubang Lagi

Praktis, para Cabup tersisa tak sampai 2 tahun lagi untuk bersiap-siap. Salah satunya untuk mensosialisasikan atau mengampanyekan dirinya. Agar dikenal lebih banyak orang di kabupaten berjuluk Breuh Sigupai itu.

Beberapa diantaranya sudah sejak lama curi start memasang baliho dan spanduk ucapan selamat di hari-hari besar. Ada juga yang bagi-bagi kalender dengan foto sang calon, memasang stiker wajah di mobil, cetak kaos hingga jersey bola yang dicetak tebal-tebal atas nama mereka.

Bahkan pengerahan buzzer di sosial media, hingga menyewa jasa konsultan politik sudah dilakukan. Termasuk polling online mulai ditebar ke berbagai platform online. Meskipun tingkat akurasinya masih diragukan.

Baca Juga: Perolehan Medali Anjlok di PORA XIV, Sekretaris KONI Abdya Minta Dukungan Bukan Nyinyiran

Belum ada survei resmi, yakni survei dengan metodologi yang tepat untuk menunjukkan tingkat keterpilihan atau elektabilitas masing-masing calon.

Belum juga ada partai atau koalisi partai yang resmi mengusung mereka sebagai cabup. Semua baru sebatas cek ombak.

Tapi dari obrolan warung kopi, setidaknya ada 7 nama yang sering-sering disebut bakal maju sebagai cabup Abdya. Siapa saja mereka? Berikut ini rinciannya:

Baca Juga: Mandor Tewas di Lokasi Tambang PT JUYA, SEMMI Abdya Desak Polisi Investigasi dan Hentikan Operasi

1. Safaruddin

 

Sebelum berkarir di dunia politik, sosok bernama alias Dhien Kallon ini pernah lama berkecimpung sejumlah organisasi kepemudaan Islam.

Beberapa organisasi kepemudaan Islam itu antara lain Ikatan Remaja Muhammadiyah (IRM) hingga Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Pondasinya tentang keislaman sudah dibangun sejak dini.

Safar juga pernah berprofesi sebagai dosen. Jebolan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Sumatera Utara (USU) ini pernah mengajar di kampus Universitas Muhammadiyah Aceh, untuk kelas jauh di Blang Pidie.

Baca Juga: Aji Mumpung! Eks Bupati dan Wabup Abdya Beli Murah Mobil Dinas Mewah Bekas Miliknya

Karir politiknya dimulai sejak suksesi Pilkada pertama Abdya, yakni tahun 2012 silam. Ia diketahui pernah dua kali menjadi bagian dari tim sukses M Fakhruddin. Sayang, jagoannya tersebut gagal menang sebagai bupati.

Ia juga diketahui beberapa kali maju sebagai calon legislatif (caleg) untuk level Dewan Perwakilan Daerah Kabupaten (DPRK). Tapi juga gagal.

Namun, kegagalan demi kegagalan di dunia politiknya itu tak membuat Safar putus asa. Hingga ia memetik hasilnya, ketika memenangkan konstetasi pemilihan legislatif (Pileg) tahun 2019 lalu.

Baca Juga: Harga Emas Banda Aceh Hari Ini, Harga Emas Antam di Pegadaian

Politisi Gerindra ini berhasil melenggang ke kursi yang lebih tinggi, yakni Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA). Legislatif provinsi. Bahkan di sana ia didapuk jabatan mentereng, yakni sebagai Wakil Ketua DPRA.

Dari obrolan warung kopi, Dhien kerap disebut-sebut bakal ikut meramaikan kontestasi Pilkada 2024 nanti. Namun, dari informasi orang-orang terdekatnya Dhien juga akan maju kembali sebagai Caleg DPRA, yang perhelatannya lebih awal dari Pilkada.

Sejak menduduki kursi basah itu, ia kerap mensponsori event-event olah raga di tanah kelahirannya yakni Abdya. Termasuk membawa pulang sejumlah proyek-proyek infrastruktur.

Baca Juga: Update Gempa Turki: KBRI Umumkan Tak Ada WNI Jadi Korban, Ini Himbauannya

2. Heri Sunanda

 

Dibanding nama lain, Heri termasuk yang paling muda. Pria asal Alue Sungai Pinang, Kecamatan Jeumpa ini sekarang berdomisili di Jakarta dan beprofesi sebagai kontraktor.

Ia diketahui mengawali profesinya sebagai kontraktor sejak usia remaja. Dimulai dari perusahaan kecil, seperti persekutuan komanditer atau CV.

Usia remajanya juga dihabiskan dengan aktif di salah satu organisasi remaja Islam, yakni Ikatan Remaja Muhammadiyah (IRM). Dimulai dari level kecamatan, yakni Ketua Umum Pimpinan Cabang (PC) IRM Alue Sungai Pinang hingga Ketua Bidang Kader Pimpinan Daerah (PD) IRM Kabupaten Aceh Barat Daya.

Baca Juga: Terdaftar di BLUD, Bidan dan Perawat di Banjarnegara Tak Bisa Masuk Pendataan Non ASN, Ini Solusi Bupati

Jauh hari sebelum hiruk-pikuk Pilkada, sekitar tahun 2020, Heri lewat yayasan Herry Center membuka layanan ambulan gratis kepada seluruh warga Abdya.

Ambulan berstiker wajahnya dan nama yayasannya, sering wara-wiri di jalanan Abdya mengantar pasien ke rumah sakit. Sampai-sampai, ia lebih dikenal sebagai Herry Center ketimbang Heri Sunanda yang menjadi nama aslinya.

Selain menjadi pengusaha, Heri saat ini juga memegang posisi penting di Partai Aceh atau PA. Yakni sebagai Wakil Bendahara Umum DPA-PA.

Baca Juga: Kumpul di Abdya, Bupati se-Barat Selatan Aceh Obrolin Soal Barsela, Ini 17 Hasil Kesepakatannya

3. Taufik AW

 

Berbeda dengan dua nama sebelumnya, yang sudah berkecimpung di partai politik, Taufik AW datang dari kalangan profesional. Ia adalah dokter senior Specialis kandungan. Saat ini, Taufik bertugas di Rumah Sakit Umum Teungku Peukhan (RSUTP) Abdya.

Namanya mulai ramai diperbincangkan karena diketahui sering turun ke pelosok-pelosok desa memberikan pelayanan kesehatan gratis kepada ibu-ibu hamil.

Diantaranya seperti memberikan konsultasi kesehatan kehamilan hingga pemeriksaan USG secara cuma-cuma, yang dilakukan secara periodik ke desa-desa. Bakti sosial ini dilakukan atas inisiatif sendiri, tanpa anggaran dari pemerintah.

Baca Juga: Katanya Pro Pertanian, Tapi Ratusan Hektar Sawah di Blang Pidie dan Jeumpa, 6 Bulan Terbengkalai

Dokter Taufik ini juga merupakan menantu dari seorang tokoh pendidikan di Abdya, yakni Ridwan Adami. Sosok yang berlatar belakang guru ini pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Pendidikan Abdya, Ketua Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) Abdya hingga pernah dipercaya menjabat sebagai Ketua Umum Pimpinan Daerah (PD) Muhammadiyah Abdya. Ridwan Adami juga pernah maju sebagai calon wakil bupati Abdya di Pilkada 2009 lalu.

Sehingga meskipun berlatar belakang profesional, Taufik juga punya modal politik yang cukup besar. Apalagi jika disokong lewat jalur koneksi mertuanya.

4. Mukhlis Muhdi

 

Salah satu kandidat bupati yang berpasangan dengan Samsinar di Pilkada 2017 lalu itu, finish di urutan 3 suara terbanyak.

Baca Juga: Sultan Ali Mughayat Shah, Sultan Aceh Pertama yang Menerapkan Dasar Politik Luar Negeri

Sehingga sosoknya masih diperhitungkan dalam kancah politik di Abdya. Karena ia tidak berangkat dengan popularitas dan elektabilitas kosong. Mesin politik di Pilkada lalu yang pernah ia miliki, juga tinggal dipanaskan saja.

Mukhlis adalah adik kandung dari M Fakhruddin Muhdi. Sosok yang pernah 2 kali maju sebagai cabup Abdya.

Ketika Pilkada 2017 lalu, Mukhlis menggantikan posisi Fakhruddin karena alasan kesehatan. Bahkan ia rela menanggalkan jabatannya sebagai pegawai negeri sipil (PNS) untuk bertarung di Pilkada.

Baca Juga: Terbaru! Inilah Jadwal Resmi Puasa Ramadhan Tahun 2023 Menurut Muhammadiyah

Mukhlis juga berlatar belakang guru. Dalam kehidupan sosialnya, politisi Golkar ini pernah memegang beberapa posisi pucuk pimpinan organisasi kepemudaan Islam.

Diantaranya Ketua Umum Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PD PM) Kabupaten Abdya, hingga Ketum DPD II KNPI Abdya.

Ia juga pernah dipercaya memimpin salah satu Perguruan Tinggi Muhammadiyah. Yakni Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Muhammadiyah Kabupaten Abdya.

Baca Juga: Terbaru! Ini Dia Tempat Wisata Pekanbaru yang Wajib Anda Kunjungi

Saat Bupati Akmal Ibrahim lengser, ia disebut-sebut bakal maju kembali sebagai cabup Abdya berpasangan dengan Said Syamsul Bahri.

5. Said Syamsul Bahri

 

Pengusaha yang pernah menduduki kursi Ketua DPRK Abdya ini santer disebut-sebut bakal maju sebagai cabup Abdya.

Di Pilkada lalu, sosok yang karib disapa Said Samsu ini gagal memenuhi syarat pencalonan saat berpasangan dengan M Nafis, mantan Sekda Abdya.

Baca Juga: Harga Emas Murni Per Mayam Banda Aceh Hari Ini Naik 1,05%, Cek Selengkapnya di Sini

Saat itu, keduanya didukung oleh PAN dengan tiga kursi dan PKPI satu kursi. Tapi dualisme PKPI di pusat membuat dukungan PKPI dari kepengurusan yang bukan berdasarkan keputusan Kemenkumham tidak sah.

Nama mereka pun dicoret dari pasangan calon. Karena Said Samsu dan M Nafis kekurangan 1 kursi dari 4 kursi syarat minimal dukungan untuk bisa mengusung cabup dan cawabup di Abdya.

Saat ini, Said Samsu yang juga merupakan Ketua DPD PAN Abdya masih mengantongi separuh tiket, jika hendak kembali maju di kontestasi Pilkada 2024. Partai yang dipimpinya punya 3 kursi di DPRK Abdya.

Baca Juga: The Grand Budapest Hotel, Film Komedi 2014 yang Populer Hingga Sekarang

Belum diketahui partai mana yang akan merapat. Jika itu adalah Golkar, maka mereka akan mendapatkan tambahan dukungan 3 kursi lagi. Total ada 6 kursi yang siap mengantar bos PT Dua Perkasa Lestari (DPL) ini menuju Abdya 1. Tapi apakah mungkin? Kita lihat saja.

6. Romi Syah Putra

 

Ketua DPC Partai Demokrat ini adalah mantan Ketua Tim Sukses Akmal Ibrahim-Muslizar di Pilkada 2017 lalu.

Di bawah komandonya, ia berhasil mengantarkan pasangan cabup-cawabup itu menjadi Bupati dan Wakil Bupati Abdya periode 2017-2022.

Sosok yang dipercaya sebagai Ketua KONI Abdya ini sempat digadang-gadang bakal jadi salah satu calon kuat di Pilkada 2024. Sebab, ia pernah punya mesin politik mumpuni di akar rumput seluruh wilayah Abdya saat memenangkan Pilkada lalu

Baca Juga: Ini Dia! 4 Rekomendasi Wisata Fenomenal Majalengka, Pesonanya Bikin Pengunjung Terpana

Tapi, Romi sempat gagal kembali ke kursi dewan karena kalah di Pemilihan Legislatif (Pileg) tahun 2019 lalu. Sampai-sampai beredar selentingan kabar ia mengurungkan niatnya maju sebagai Cabup. Mantan Wakil Ketua DPRK Abdya ini justru disebut-sebut lebih memilih maju sebagai calon anggota DPRA.

Namun selentingan kabar itu tentu tidak 100 persen benar. Karena Pileg dan Pilkada yang tidak digelar dalam waktu bersamaan, melainkan berselang beberapa bulan, membuka kemungkinan sosok yang berlatar belakang kontraktor ini juga akan ikut meramaikan kontestasi Pilbup Abdya.

Baca Juga: Sempat Digadang-gadang Jadi Pj Bupati, Sekda Abdya Salman Alfarisi Tak Direkomendasi DPRK Abdya

Lagi pula, partai yang dipimpinnya sudah mengantongi 3 kursi DPRK sebagai nilai tawar yang lumayan untuk mengajukan paslon. Hanya kurang 1 kursi lagi sebagai syarat maju. Tinggal menunggu partai mana yang mau mengedipkan mata.

7. Jufri Hasanuddin

 

Mantan Bupati Abdya periode 2012-2017 dielu-elukan pendukungnya untuk kembali menunggangi mobil plat merah BL 1 C.

Ia memegang posisi strategis di struktural pusat Partai Aceh. Sehingga, besar kemungkinan ia akan didahulukan untuk diberikan tiket maju kembali sebagai bupati.

Baca Juga: Terbaru! Kedai Kopi Daong Bogor, Sensasi Ngopi di Tengah Hutan Pinus

Meskipun di Pilbup Abdya lalu, partai yang dikomandoi oleh Muzakir Manaf itu lebih memilih Erwanto. Politisi PA yang pernah mendampingi Jufri sebagai wakil bupati Abdya. Sayangnya, jagoan partai mantan kombatan itu kalah melawan Akmal-Muslizar.

Jika Jufri kembali maju, posisinya mirip seperti Akmal yang pernah gagal kembali menjadi Bupati di periode kedua, karena kalah Pilkada tahun 2012. Tapi berselang satu periode kemudian ia kembali maju di Pilkada 2017 dan berhasil menang.

Apakah Jufri akan senasib dengan Akmal? Silahkan aminkan yang keras, jika Anda adalah pendukungnya. ***

 

Editor: Ade Alkausar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x