Network
JURNALACEH.COM - Badan Penanggulangan Bencana (BPBA) Aceh mencatat bahwa 210 warga di Subulussalam terdampak banjir dengan ketinggian air mencapai 50 centimeter yang dipicu curah hujan tinggi.
“Kondisi terakhir air masih menggenangi rumah warga,” kata Plt Kepala Pelaksana BPBA Fadmi Ridwan yang dikutip Jurnalaceh.com dari Antaranews.com.
Ia mengatakan bahwa bencana banjir di Desa Namo Buaya, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam itu mulai terjadi pada Sabtu 4 Mei 2024 sekitar pukul 01:00 WIB dinihari dan masih berlangsung hingga kini.
"Banjir dengan ketinggian air mulai 20-50 centimeter itu terjadi akibat hujan dengan intensitas tinggi disertai angin kencang di wilayah Kota Subulussalam," ucapnya.
Untuk membantu warga yang terdampak banjir, BPBD Kota Subulussalam sudah menyiagakan tim reaksi cepat yang sudah di tempatkan di beberapa lokasi banjir.
Berdasarkan data prakiraan cuaca dari BMKG Kelas I Sultan Iskandar Muda menyebut dalam beberapa hari ke depan, warga wilayah barat selatan Aceh diminta agar tetap mewaspadai potensi banjir dan bencana hidrometeorologi lainnya yang dipicu hujan intensitas tinggi.
“Waspada untuk masyarakat di wilayah barat selatan Aceh karena masih dapat terjadi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat petir dan juga angin kencang yang dapat menyebabkan banjir dan tanah longsor,” katanya.
BMKG menjelaskan bahwa curah hujan tinggi diakibatkan aktifnya beberapa fenomena cuaca di wilayah Indonesia bagian barat seperti MJO fase tiga, gelombang kelvin, shearline dan konvergensi.
Serta hangat suhu permukaan laut di wilayah Samudera Hindia Bagian Barat mengakibatkan meningkatnya potensi pertumbuhan awan hujan di sebagian wilayah Aceh.
