Nasib Tempe di Ujung Tanduk, Karena Sejumlah Negara Batasi Keran Ekspor, Ini Saran Ekonom

2 Juli 2022, 15:00 WIB
proses pembuatan menu olahan tempe dan telur/ /tangkapanlayar/mama naurah/

JURNALACEH.COM - Badan Pusat Statistik (BPS) baru saja merilis biang kerok naiknya harga pangan. Salah satunya adalah restriksi atau pembatasan keran ekspor pangan dari sejumlah negara.

Beberapa komoditas pangan yang bakal terancam naik dan bahkan langka antara lain gandum, gula, daging sapi, hingga kedelai. Komoditas pangan terakhir adalah bahan baku makanan favorit di Indonesia, yakni tempe.

Ekonom CORE Indonesia dan Dosen Perbanas Institute Piter Abdullah Redjalam meminta pemerintah untuk tetap waspada dan melakukan berbagai upaya memastikan ketersediaan pangan ini.

Baca Juga: Ketua DPD LaNyalla Sebut Mahalnya Biaya Politik Jadi Pemicu Korupsi

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan saat ini. Pertama, mendorong penyelesaian konflik yang menghambat global supply chain.

"Hal ini sudah dilakukan oleh pak Jokowi dalam kunjungan ke G7, Ukraina dan Rusia," kata Piter ketika dikonfirmasi tadi malam.

Kedua, melakukan pendekatan secara bilateral. Ini juga sebutnya, sebagian sudah dilakukan oleh presiden Jokowi saat bertemu presiden Ukraina dan Rusia.

Baca Juga: Amalan yang Harus Diperbanyak Jelang Hari Raya Idul Adha

"Lobi bilateral bisa dilanjutkan ke negara-negara produsen utama pangan, seperti India, Brasil, Amerika dan China," pungkasnya.

Tapi Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Margo Yuwono mencoba menenangkan. Di satu sisi, ya pengurangan ekspor ini bakal mempengaruhi harga pangan.

Tapi di sisi lain, melihat perdagangan global saat ini, baru indeks energi yang terus menunjukan adanya kenaikan. Sementara untuk komoditas pangan, terpantau stabil.

Baca Juga: Cara Menyimpan Daging Mentah Agar Awet dan Tahan Lama

Ia mencontohkan gula. Justru harganya saat ini turun tipis. Kedelai naik tipis di harga internasional. Sementara gandum naik, daging sapi cenderung tetap harganya.

"Ini empat komoditas yang kita ketergantungannya dari luar negeri cukup tinggi, dan harganya di Mei ada kenaikan, tapi tidak signifikan," lapor Margo, kemarin.

Pantauannya, ada 8 negara yang hingga Juni masih melakukan restriksi atau pembatasan ekspor gandum. Mereka adalah Rusia, India, Mesir, Afghanistan, Kazakhstan, Serbia, Kyrgyzstan, dan Kosovo.

Baca Juga: Bongkar Penyebab Turunnya Harga Sawit Petani, Sekwil Apkasindo Aceh: Pabrik Migor Untung Besar

Lalu yang melakukan restriksi ekspor gula juga ada 8, negaranya hampir sama. Yakni Rusia, India, Pakistan, Aljazair, Lebanon, Kazakhstan, Kyrgyzstan, dan juga Kosovo.

"Sementara untuk daging sapi ada tiga negara, yaitu Argentina, Turki dan Kyrgyzstan," sambung Margo.

Apa kabar kedelai? Bahan baku makanan mewah kita, yaitu tempe.

Baca Juga: 2 Perempuan Cantik di Samping Paloh Selama Kunjungan di Aceh

Margo bilang, ada dua negara produsen kedelai, yakni Argentina dan Ghana yang membatasi ekspor. Lalu 5 negara pengekspor pupuk juga menahan ekspornya, yaitu Rusia, China, Ukraina, Vietnam, dan Kyrgyzstan.

 

Nah, bersiaplah.***

Editor: Ade Alkausar

Tags

Terkini

Terpopuler