JURNALACEH.COM- Pada tahun 2023, Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia mengumumkan bahwa perekonomian Indonesia tumbuh dengan solid, meskipun dihadapkan pada berbagai tantangan global. Dalam konferensi pers yang diadakan di Jakarta, Senin lalu, Plt. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun tersebut mencapai 5,05 persen secara kumulatif.
“Di tengah melambatnya perekonomian global dan menurunnya harga komoditas ekspor unggulan, ekonomi Indonesia pada 2023 tetap tumbuh solid sebesar 5,05 persen secara kumulatif,” kata Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti yang dikutip jurnalaceh.com dari laman antaranews.com dalam konferensi pers di Jakarta pada Senin, 5 Januari 2024.
Tantangan Global
Di tengah melambatnya perekonomian global dan penurunan harga komoditas ekspor, Indonesia berhasil mempertahankan pertumbuhan ekonomi yang solid. Pada tahun 2023, perdagangan barang dan jasa secara global mengalami kontraksi, terutama pada kuartal IV. Selain itu, harga komoditas ekspor unggulan Indonesia, seperti minyak sawit mentah dan batu bara, terus mengalami penurunan.
Baca Juga: Analis Pasar Modal: 2024 The Fed Hanya Pangkas Suku Bunga 75 BPS
Meskipun demikian, beberapa negara mitra dagang utama Indonesia, termasuk China, Amerika Serikat, Jepang, dan India, mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang lebih baik dari tahun sebelumnya. Hal ini menjaga permintaan ekspor Indonesia tetap kuat sepanjang tahun 2023.
Kinerja Domestik yang Kuat
Dari sisi domestik, aktivitas produksi tetap kuat sepanjang tahun 2023. Hal ini tercermin dari Prompt Manufacturing Index (PMI) Bank Indonesia yang masih berada di zona ekspansi. Kapasitas produksi yang terpakai juga meningkat dibandingkan tahun sebelumnya, menunjukkan performa yang membaik.
Selain itu, realisasi investasi dalam negeri (PMDN) dan asing (PMA) tumbuh sebesar 16,20 persen, sementara belanja modal pemerintah meningkat signifikan. Kebijakan pemerintah dalam mengendalikan inflasi juga berhasil, dengan tingkat inflasi yang selalu berada di bawah 4,00 persen sejak Juni 2023.
Baca Juga: BPS Aceh Mencatat, Produksi Padi Aceh Menurun 7,66 Persen di Tahun 2022