Kemenkes Ingatkan Tetap Terapkan Protokol Kesehatan dan PHBS di Tengah Potensi Peningkatan Kasus COVID-19

- 28 Mei 2024, 22:40 WIB
Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril saat menyampaikan keterangan dalam konferensi pers di Gedung Kemenkes RI Jakarta, Rabu (15/5/2024). ANTARA/Andi Firdaus.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril saat menyampaikan keterangan dalam konferensi pers di Gedung Kemenkes RI Jakarta, Rabu (15/5/2024). ANTARA/Andi Firdaus. /

Bagi masyarakat yang hendak bepergian ke luar daerah atau ke luar negeri, Syahril mengimbau agar mengikuti protokol kesehatan yang diterapkan di wilayah yang dituju.

"Varian yang bersirkulasi saat ini adalah KP.1 dan KP.2, dengan tingkat penularan yang rendah dan tidak ada bukti menyebabkan sakit berat. Akan tetapi, kewaspadaan harus tetap kita jaga,” tegasnya.

Menurut data Global Initiative on Sharing All Influenza Data (GISAID) yang dihimpun ASEAN BioDiaspora Virtual Center per 19 Mei 2024, varian COVID-19 yang bersirkulasi di kawasan negara-negara ASEAN pada 2023-2024 didominasi oleh JN.1.

Data Laporan Mingguan Nasional COVID-19 Kemenkes RI periode 12-18 Mei 2024 mencatat terdapat 19 kasus konfirmasi, 44 kasus rawat ICU, dan 153 kasus rawat isolasi dengan tren positivity rate mingguan di angka 0,65 persen dan nol kematian. Jumlah orang yang dites per minggu mencapai 2.474 orang.

Baca Juga: Tak Berjilbab, Bupati Mawardi Tegur Utusan Kemenkes Saat Berkunjung ke Aceh Besar

Secara terpisah, Epidemiolog dari Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman, menjelaskan bahwa COVID-19 subvarian JN.1 beserta turunannya KP.1 dan KP.2 memang tidak menimbulkan gejala yang lebih berat, tetapi memiliki kemampuan menembus perlindungan vaksinasi.

"Kemampuannya semakin baik, lebih cepat, dan mudah menginfeksi. Apalagi, jika belum divaksinasi bisa fatal, terutama pada orang dengan komorbid, orang lanjut usia, atau bahkan pada anak," kata Dicky.

Dia juga menekankan bahwa dampak COVID-19 saat ini bukan lagi bersifat akut, melainkan bisa menimbulkan dampak kronis yang berkepanjangan seperti komplikasi pada kelompok orang berisiko.

Kemenkes terus mengingatkan pentingnya vaksinasi lengkap dan booster serta penerapan PHBS untuk mencegah peningkatan kasus dan melindungi masyarakat dari dampak jangka panjang COVID-19.***

Halaman:

Editor: Fauzi Jurnal Aceh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah