JURNALACEH.COM - Ketua Umum (Ketum) Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Mochamad Iriawan akhirnya buka suara terkait kondisi stadioan Kanjuruhan pasca terjadinya kerusuhan yang menewaskan ratusan korban jiwa pada Sabtu, 1 Oktober 2022.
Pria yang akrab disapa Iwan Bule itu mengakui jika Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur belum memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh federasi sepakbola dunia FIFA.
"Ini (Stadion Kanjuruhan) masih belum memenuhi standar FIFA ya," kata Iriawan saat berada di Stadion tersebut pada Kamis, 6 Oktober 2022.
Baca Juga: Polri Serahkan Barang Bukti Kasus Brigadir J ke Kejagung, Mulai Pistol Hingga Baju Yosua
Iriawan menyebut jika stadion di Indonesia beda dengan yang ada di Eropa, yang mayoritas merupakan milik klub sepakbola. Sedangkan di Indonesia sendiri masih menyewa punya Pemerintah Daerah (Pemda).
"Kan di Indonesia tidak seperti diluar. Stadion itu punya klub. Ajax (Amsterdam), MU (Manchester United), jadi mengelola sendiri. Ini kan mereka masih nyewa punya Pemda. Mungkin perawatan Pemda terbatas dan lain sebagainya," ungkapnya.
Untuk diketahui, sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga telah melakukan peninjauan ke Stadion Kanjuruhan pada Rabu, 5 Oktober 2022. Dalam kunjungan tersebut Jokowi ditemani oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali serta Ketum PSSI.
Baca Juga: Usai Jadi Tahanan Kejagung, Ferdy Sambo Akhirnya Minta Maaf Ke Orang Tua Brigadir J
Dalam peninjauan tersebut, Iriawan menunjukkan kepada Jokowi lokasi lokasi yang paling parah dalam tragedi maut itu. Lokasi yang dimaksud yaitu tribune selatan yang disebut sebagai tempat paling banyak korban meninggal dunia karena pintu 13 terkunci dan pintu lainnya hanya terbuka sedikit.
Saat ditanya perihal pintu kunci tersebut, Ketum PSSI tak mau berkomentar lebih banyak. Ia mengatakan pengusutan tentang hal itu ditangani oleh Komisi Disiplin (Komdis) PSSI dan tim independen dari pemerintah.