Sejarah Aceh: Pandangan Aceh di Mata William Marsden, Penjelajah Asal Inggris

- 3 Januari 2022, 11:46 WIB
Orang Aceh/Foto Facebook Atjeh Darussalam
Orang Aceh/Foto Facebook Atjeh Darussalam /

Kesultanan Aceh Darussalam mengalami penurunan kekuatan, pengaruh, dan sinarnya telah meredup. Sebagaimana di kutip Jurnalaceh.com dari postingan akun Facebook Atjeh Darussalam yang diunggah pada 2 Desember 2022.

Mengenai penduduk Aceh, William Marsden menulis karakteristik fisik orang Aceh sangat berbeda dengan orang Sumatera lainnya.

Baca Juga: Sejarah Aceh: Peperangan Sengit Rakyat Aceh Melawan Jendral Van Swieten dalam Merebut Keraton Darud Dunia

Mereka biasanya lebih tinggi, lebih kekar, dan kulitnya lebih gelap, bukan berarti mereka mewakili karakteristik fisik penduduk asli.

Tapi berdasarkan berbagai alasan, dapat diasumsikan merupakan percampuran antara orang Batak dan orang Melayu dengan orang Chulia.

Yaitu orang-orang yang mereka sebut sebagai bangsa dari India barat (Pakistan sekarang-penulis) yang sudah sejak dulu sering mengunjungi pelabuhan-pelabuhan Aceh.

Dari segi wataknya, mereka lebih aktif dan giat daripada beberapa penduduk negeri lainnya.

Mereka lebih bijaksana, memiliki pengetahuan tentang negeri-negeri lainnya, dan sebagai pedagang mereka bertransaksi pada prinsip-prinsip yang lebih luas dan liberal.

Namun, pengamatan terhadap prinsip-prinsip tersebut lebih banyak dilakukan terhadap para pedagang yang berada jauh dari ibu kota.

Dan terhadap tulisan-tulisan mereka dari pada pengamatan yang dilakukan di Aceh yang berdasarkan watak.

Halaman:

Editor: Yunita

Sumber: Facebook Atjeh Darussalam


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah