Sejarah Aceh: Pandangan Aceh di Mata William Marsden, Penjelajah Asal Inggris

- 3 Januari 2022, 11:46 WIB
Orang Aceh/Foto Facebook Atjeh Darussalam
Orang Aceh/Foto Facebook Atjeh Darussalam /

Contohnya dalam bertindakan, raja yang sedang berkuasa seringkali berpikiran sempit, memeras dan, menindas.

Bahasa mereka merupakan salah satu dialek yang umum digunakan di kepulauan timur.

Dan kemiripannya dengan bahasa Batak dapat dilihat pada tabel perbandingannya. Namun, mereka tetap menggunakan aksara Melayu.

Sejak masa kanak-kanak, rakyat Aceh sudah diberi pelajaran-pelajaran agama.

Baca Juga: 10 Trik dan Terapi untuk Berhenti Merokok yang Ampuh untuk Dicoba

Sebagaimana gambar pada akhir abad ke-19 Masehi ini memperlihatkan sekelompok anak bersama guru mengaji membaca Al-Qur'an.

Dalam segi agama, mereka menganut agama Islam dan memiliki banyak ulama. Mereka banyak berinteraksi dengan orang-orang asing yang juga beragama Islam.

Bentuk peribadatan dan upacara-upacaranya dijalankan dengan cukup ketat pada aturan.

Terlepas dari beberapa gambaran baik tentang Kesultanan Aceh, sebagaimana para penjelajah Eropa yang lain.

Marsden menarik kesimpulan yang sama, bahwa Aceh merupakan salah satu negeri yang paling tidak jujur dan mengerikan di kawasan timur.

Halaman:

Editor: Yunita

Sumber: Facebook Atjeh Darussalam


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah