Forum Kawal Kebijakan Publik Aceh: Anak Muda Harus Eksis dalam Mengawal Kegiatan Political Will

2 November 2023, 23:14 WIB
Suasana dialog bersama Wakil Ketua DPR Aceh, Safaruddin, Ketua DPD Golkar Aceh, Ahmad Haekal Asri dan Sekretaris KNPI Aceh, Danil Akbar Taqwaddin, Banda Aceg/Aceh/ Farhan Nurhadi /

JURNALACEH.COM- Forum Kawal Kebijakan Publik Aceh (FOKKPA) mengadakan ruang diakusi dengan mengangkat tema 'Dimana peran pemuda saat ini di tengah persoalan bangsa?' yang diselenggarakan di 26 Coffee Premium, Kamis, 2 November 2023.

Dalam pembukaannya, Koordinator Fokkpa Andika Ichsan menyampaikan bahwa anak muda menjadi instrumen yang seharusnya eksis ketika banyaknya persoalan yang muncul ditengah-tengah masyarakat dalam upaya mengawal kebijakan publik.

"Generasi muda yang notabennya akan menjadi penerus bangsa, sudah sepatutnya memahami persoalan bangsa dan terus melakukan pergerakan dalam mengawal penyelesaian berbagai persoalan," Ujar Andika dalam sambutannya.

Baca Juga: Lepas Kontingen Aceh Tamiang Untuk PKA Ke 8, Begini Pesan Pj Bupati

Acara diskusi ini merupakan salah satu bentuk refleksi terkait sumpah pemuda yang sebelumnya sudah kita peringati yakni 28 Oktober, dan pada kegiatan ini juga dihadiri oleh tiga narasumber terkemuka yaitu Wakil Ketua DPR Aceh, Safaruddin, Ketua DPD Golkar Aceh, Ahmad Haekal Asri dan Sekretaris KNPI Aceh, Danil Akbar Taqwaddin.

Safaruddin menyampaikan bahwa Aceh memiliki Pekerjaan Rumah (PR) yang masih banyak dengan berbagai macam persolan, oleh karenanya peran dan gerakan anak-anak muda sangat diperlukan sebagai pendobrak dan pengawal dalam penyelesaiannya.

"Anak muda Aceh harus eksis mengawal kebijakan eksekutif maupun yudikatif, dengan berbagai peran dan selalu tampil dominan," sebut Safaruddin.

Baca Juga: Pemerintah Berikan Remisi Kepada 289 Warga Binaan Permasyarakatan di Aceh Tamiang

Ia juga menerangkan bahwa Aceh kedepan akan mengalami kesusahan dimana dana Otsus sudah tidak ada lagi dan disamping itu dana yang selama ini sudah dikucurkan berkisar 92 Triliun tersebut, manfaatnya belum bisa dinikmati oleh masyarakat Aceh pada umumnya.

"Permasalahan Aceh masa lalu terletak kepada pengelolaan Dana Otsus dengan tujuan kemanfaatan yabg belum tercapai, ditambah kedepan nanti dana tersebut sudah tidak ad lagi maka Aceh akan mengalami yang namanya kesusahan," tambah Lelaki yang Akrab disapa Bang Safar ini.

Kemudian Ketua DPD Golkar Aceh, Ahmad Haekal Asri juga menerangkan hal yang hampir sama dimana Ia menyampaikan peranan anak muda sangat dibutuhkan dan mampu memberikan warna baru bagi pembangunan Aceh.

Baca Juga: Pemerintah dan DPR Sepakati RUU Kesehatan untuk Meningkatkan Sistem Kesehatan Nasional

"Anak-anak muda sangat dinantikan peranannya dalam mengawal pembangunan Aceh, apalagi ketika anak muda tersebut dapat menjadi pembeda menuju arah yang lebih baik," jelas Ahmad

Sekretaris KNPI Aceh, Danil juga memaparkan bagaimana seharusnya geberasi muda bersikap dan bertindak dalam hal mendukung pembangunan serta penyelesaian berbagai persoalan yang ada di Aceh, Apalagi Aceh sudah mempunyai UUPA yang senantiasa harus dikawal implementasinya.

"Generasi muda harus melek politik, terutama terkait dengan keistimewaan dan kekhususan Aceh. Hal ini jika dikarenakan kedepan dalam hal kalkulasi, secara teori kekhususan tersebut sedikit demi sedikit akan tergerus seiring dengan anak muda Aceh sendiri tidak menjaganya," ujar Danil.

Baca Juga: DPRA Memperjuangkan Agar Diberi Izin Ekspor Ikan Beku Aceh oleh Pemerintah Pusat

Ia juga menambahkan bahwa, ketika perjanjian damai dahulu antara GAM dengan RI, jelas tersebutkan disana bahwasanya Aceh berhak untuk menjalankan pemerintahannya sendiri tapi kedepan kemungkinan akan semakin tergerus.

"Dahulu disebutkan Self Government, kemudian berubah menjadi kekhususan dan keistimewaan, boleh jadi kedepan akan hilang dan menjadi sama dengan provinsi lainnya," pungkas Danil.

Selain itu, acara diskusi ini juga turut dihadiri oleh berbagai tamu undangan seperti para Ketua OKP, Pemuda dan Pelajar. Ketua sayap/ underbow partai politik dan teman-teman wartawan.***

Editor: Farhan Nurhadi

Tags

Terkini

Terpopuler